Posted on 23 Jan 2018
Sobri dan Dokter Luluk, dua orang penggagas pertanian organik di Desa Langse Kecamatan Margorejo berencana mengembangkan lahan pertanian organiknya menjadi objek wisata tanaman organik.
Setiap pengunjung rencananya selain akan menikmati hamparan pertanian organik, juga akan diperbolehkan memetik komoditas tanaman organik yang dibudidayakan di sana. Tak hanya itu, pengelola bahkan akan menyiapkan piranti memasak bagi wisatawan yang hendak menikmati tanaman yang baru saja dipetik.
"Kami akan menyediakan gazebo, kompor gas, listrik dan air", ujar Siti Nur Khalimah sebagai pelaksana harian kelompok tani Kembang Joyo, salah satu kelompok tani yang dipercaya mengelola lahan pertanian organik ini.
Namun demikian, bagi wisatawan yang enggak memasak sendiri, lanjutnya, pihak pengelola akan menyiapkan koki untuk memasaknya. "Nanti tinggal memetik dan selanjutnya tinggal meminta sayuran atau buah yang dipetik itu ingin dimasak atau diolah bagaimana, menjadi masakan atau minuman sesuai keinginan mereka,” tuturnya.
Yang tak kalah seru pengelola juga akan memperkenalkan para wisatawan dengan reaktor biogas penunjang pertanian organik. "Itu karena kami juga punya reaktor biogas yang menghasilkan gas untuk memasak, dan serta menghasilkan energi untuk listrik", tuturnya.
Untuk saat ini, lanjutnya, gas dan listrik ini masih dipergunakan sendiri dan belum dikonsumsikan ke masyarakat. "Namun tidak menutup kemungkinan jika ada perhatian dari dinas terkait, hasil reaktor biogas ini bisa dimanfaatkan untuk masyarakat yang lebih luas. Dan mungkin akan sangat membantu apabila terjadi kelangkaan bahan bakar gas", pungkasnya. (fn4 /FN /MK)