Posted on 26 Sep 2017
Delapan puluh persen, warga Desa Mangunrekso, Kecamatan Tambakromo pada usia produktif memilih untuk merantau. Kondisi demikian, tentu disayangkan karena masyarakat setempat belum mampu melihat peluang di daerahnya.
Kepala Desa Mangunrekso Agus Sukamto mengaku, tidak memasalahkan warganya untuk merantau. Sebab, fakta lapangan, pekerjaan di wilayah Pati sendiri masih minim. ”Bidang pertanian kurang diminati karena hasilnya belum begitu maksimal,” ujarnya.
Ia mengatakan, banyaknya warga yang merantau tidak menjadi permasalahan. Ia mengatakan, banyak warganya yang merantau tapi membawa kemajuan di perekonomian desa.
”Perkembangan perekonomian desa lebih maju. Terbukti rumah-rumah warga yang merantau tambah bagus. Selain itu, mereka mampu membeli kendaraan dan barang mewah lainnya,” ujarnya.
Ia menyebutkan, asalkan warga desa yang merantau kembali untuk mau membangun perekonomian desa tidak menjadi permasalahan. ”Tingkat kemiskinan menurun dan saat ini sudah ada yang mampu membeli sawah dan dipergunakan untuk meningkatkan perekonomian warga,” katanya.
Saat ini potensi terbesar desa adalah dalam bidang pertanian. Hampir 90 persen warga yang tidak merantau adalah petani. ”Anak-anaknya merantau, orang tua bertani. Setelah lulus SMP atau SMA biasanya mereka memilih merantau,” katanya.
Kendala pertanian di daerahnya saat ini adalah lahan yang kurang subur. ”Ini ada program kartu tani, dan di kuota permasalahannya banyak petani mengeluh lahan kurang subur dan membutuhkan pupuk yang lebih dibanding kuota yang disediakan. Jadi jika dikuota nanti mereka bingung kalau mau beli pupuk tambahan, karena tanah disini sudah berkurang kesuburannya,” katanya.
Selain itu, ia menganggap harga pertanian saat ini dinilai kurang layak. Ia menilai banyak warga yang memilih merantau karena harga hasil pertanian kurang mampu mencukupi kebutuhan keluarga.
Walaupun demikian desa berusaha memfasilitasi kelompok tani untuk meningkatkan potensi pertaniannya. “Kita fasilitasi untuk pengajuan alsintan, juga pembangunan jalan usaha tani, dan jaringan irigasi tersier,” pungkasnya . (fn/FN/MK)