Posted on 17 Jul 2018
Bupati Pati Haryanto memang tak pernah melarang warganya untuk nanggap dangdutan namun khusus di desa ini Bupati mengungkapkan rasa prihatinnya dengan sebuah sindiran lantaran kegemaran menyumbang untuk acara dangdutan justru mengalahkan semangat untuk menyokong biaya pembangunan masjid.
"Saya tahu, kebanyakan masyarakat desa Padangan kerja di perantauan. Jika sukses di perantauan mustinya ya jangan hanya berani nyumbang ratusan juta untuk nanggap dangdutan. Alangkah bijaksananya jika uangnya juga digunakan untuk membantu pembangunan masjid ini", tutur Haryanto, baru-baru ini, di acara peletakkan batu pertama pembangunan Masjid Al-Muttaqin Desa Padangan Kecamatan Winong.
Pada kegiatan yang berlangsung di Dusun Lembah Desa Padangan ini, Bupati hadir didampingi oleh Forkompimcam (Muspika-red) Winong.
Lebih lanjut, Haryanto berharap agar pembangunan masjid ini bisa disengkuyung dan dibangun secara bertahap. "Insya Allah kalau masyarakat dan donatur mau menyengkuyung dan menggalang dana bersama dengan ikhlas, akan semakin menambah keberkahan tempat ini nantinya", terang Bupati.
Dalam laporan yang disampaikan Kades Padangan Sudarsono, terungkap bahwa pembangunan Masjid Al Muttaqin ini diperkirakan akan menghabiskan dana Rp 1,2 milyar.
"Padahal dana yang terkumpul saat ini sekitar Rp 600 jutaan terdiri dari Rp 100 juta dari dana tunai, kemudian dari donatur sekitar Rp 200 juta dan dari swadaya warga sekitar Rp 300 juta. Sedangkan untuk kekurangan dananya akan kami selesaikan bertahap", ungkap Sudarsono. (fn1 /FN /MK)