Posted on 17 Nov 2017
Omah Sonokeling yang berada di kawasan Perhutani Sukolilo, tepatnya di Desa Gadudero semakin terawat. Oleh kelompok masyarakat, tempat tersebut digunakan untuk membudidayakan sayuran.
Imam, salah satu warga asal Desa Sambilawang, Trangkil mengatakan, Omah Sonokeling tersebut mulai dibersihkan pada awal April. Rencananya lahan hutan di sekeliling Omah Sonokeling akan ditanami berbagai sayuran.
“Nanti kami akan menanami lahan ini dengan krai dan kacang panjang. Saat ini kami sudah mulai menebar bibit kacang panjang. Sehingga bisa lebih bermanfaat dan bisa dikonsumi,” katanya kemarin.
Penanaman sayuran diyakini baik untuk menjaga kelestarian hutan. Juga agar tidak disalahgunakan orang-orang yang tidak bertanggung jawab agar dianggap rumah kosong.
Area Omah Sonokeling memiliki luas 3,5 hektar. Biasanya lokasi itu digunakan untuk berkemah. “Namun ada saja orang yang tidak bertanggung jawab merusaknya. Entah dipakai pacaran atau tawuran. Hal itu terjadi saat Omah Sonokeling ini belum ada pengelolanya,” tambahnya.
Untuk itu, ia bersama 30 warga lainnya melakukan ronda untuk mengawasi Omah Kendeng tersebut. Omah Sonokeling sendiri terdiri dari tiga ruangan. Satu untuk tempat tidur, satu untuk posko pengawasan, dan satu ruangan untuk swafoto. “Kami juga melengkapi dengan perahu berukuran 15 meter yang bisa dimanfaatkan untuk tempat nongkrong, diskusi, dan selfie,” jelasnya.(po/PO/MK)