Warga Kecamatan Winong Manfaatkan Limbah Ini untuk Pakan Ternak

Posted on 23 Sep 2017


Warga Kecamatan Winong Manfaatkan Limbah Ini untuk Pakan Ternak

Meski hanya memiliki kandungan gizi yang minim, ampas ketela masih disukai oleh para peternak sapi dan kambing. Para peternak menganggap, penyampuran ampas ketela dalam pembuatan komboran bisa meningkatkan tingkat kekenyangan hewan ternak serta nafsu makan.

Menurut Harjo, peternak sapi warga Desa Wirun, Winong mengatakan, campuran ampas ketela dalam pembuatan komboran bisa membuat hewan ternak lebih cepat gemuk dari pada hanya diberi makanan dedaunan saja. Meski berbau tidak sedap dan merupakan campuran makanan yang sudah tidak memiliki sari pati lagi, tidak berdampak negatif terhadap hewan ternak.

”Kalau pemberian komboran pada hewan ternak hanya diberi dedak dan konsentrat saja, hewan ternak saya tidak mau makan. Sebab saya menggunakan ampas sejak lama,” jelasnya.

Menurut pengakuan penjual ampas ketela Turmudi, warga Desa Pekalongan mengatakan, sejak puluhan tahun yang lalu memang para peternak sudah menggunakan ampas ketela untuk campuran pakan. Satu bak truk engkel ampas ketela, bahkan bisa habis dalam waktu 2 sampai 3 hari.

”Cara penjualannya pun saya gunakan dengan ukuran ember bukan kiloan dan saya hargai Rp 5.000 per embernya, ampas ketela sendiri saya datangkan dari Kecamatan Margoyoso,” bebernya.

Menanggapi hal tersebut, dokter hewan Kecamatan Jakenan, Riyanto mengatakan, penggunaan ampas ketela sendiri tidak boleh terlalu banyak. Sebab mengandung serat kasar yang tinggi.

Anggapan masyarakat bahwa penggunaan ampas ketela bisa meningkatkan nafsu makan atau bahkan bisa membuat gemuk hewan ternak sebab kandungan nutrisi pada ampas ketela cenderung rendah.

”Sebab ketika ampas ketela masuk ke sistem pencernaan hewan akan terbuang percuma karena kandungan serat kasar pada ampas ketela sulit dicerna oleh sistem pencernaan hewan ternak,” pungkasnya. (fn/FN/MK)