Posted on 19 Okt 2020
Wakil Bupati Pati Saiful Arifin (Safin), Senin (19/10), membuka Kursus Lisensi Kepelatihan B PSSI Diploma di Lantai 3 The Safin Hotel Pati. Kursus ini berlangsung mulai hari ini hingga 31 Oktober mendatang, dipandu oleh Coach Hanafing dan Coach Kibnu Harto Slamet sebagai instruktur.
Sebanyak 26 pelatih sepakbola profesional menjadi peserta dalam kegiatan ini. Mereka berasal dari berbagai klub maupun akademi yang ada di Indonesia. Ada pula pelatih dari Timnas Pelajar U-16.
Ketika menyampaikan kata pembukaan, Saiful Arifin mengaku bangga bisa berada di tengah-tengah pelatih-pelatih nasional. Hal ini diakuinya dapat memberi suntikan semangat untuk lebih memajukan persepakbolaan di Pati.
"Harus kami akui memang prestasi sepakbola Pati belum maksimal. Tapi itu tidak mengecilkan niat saya dalam memberikan yang terbaik di Pati melalui sepak bola,” ujar pria yang akrab disapa Safin ini.
Terkait hal ini, ia berharap Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) lebih memperhatikan pembinaan usia dini. Dalam hal ini, lanjutnya, liga 3 merupakan kompetisi pembinaan usia dini.
"Di usia muda ini, lisensi (pelatihnya-red) mestinya jangan yang D. Kenapa begitu? Karena di usia muda ini justru dasar-dasar sepakbola dimulai, yakni dari umur 10-18 tahun. Kalau dilatih oleh, mohon maaf, pelatih yang lisensinya masih D atau malah belum berlisensi, dasar-dasarnya nanti bagaimana?", tuturnya.
Tanpa bermaksud membanggakan diri, lanjut Safin, dirinya memiliki visi untuk menciptakan bibit-bibit muda pemain sepak bola unggul, terutama dari desa-desa. Karena itu ia mendirikan Safin Pati Football Academy (SPFA) di Desa Mojoagung, Kecamatan Trangkil.
"Saya tidak membanggakan diri bahwa di akademi saya, pelatih-pelatihnya sangat mumpuni. Ada Coach Rudy Eka Priyambada yang sudah AFC Pro, kemudian ada Coach Kas Hartadi, Coach Ibnu Grahan, dan Coach Kurnia Sandy. Ini demi memaksimalkan pembinaan usia muda", ujarnya.
Safin menambahkan, saat ini sejumlah desa di Pati juga sudah secara khusus menganggarkan dana desa untuk memperbaiki lapangan sepak bola. Ia berharap, tren positif ini bisa terus berlanjut dan pada akhirnya akan lahir pemain-pemain unggul dari desa-desa.
Ia pun menyampaikan ucapan terima kasih pada sejumlah coach hebat dari berbagai daerah yang telah datang ke Pati. Saiful Arifin mengakui bahwa dirinya memang mempunyai cita-cita untuk memajukan Kabupaten Pati melalui sepak bola.
"Teman-teman di kabupaten Pati tentu ingin mengikuti pelatihan-pelatihan seperti ini. Mungkin tahun lalu juga dari Pemda melalui Askab saya dorong untuk mengikuti lisensi D tetapi kebetulan di Pati ini kita sudah kasih subsidi lisensi D, dan yang ikut juga tidak begitu banyak", paparnya.
Ia pun berpesan agar pelatih yang sudah mempunyai lisensi D dan C tidak merasa cukup sampai di situ tapi kalau ada rezeki, dapat ditingkatkan lagi. Safin berharap nantinya ada yang menjadi pelatih-pelatih nasional. "Dan saya sangat setuju kalau liga 2 jangan sampai ada pelatih asing, kalau bisa yang lokal-lokal ini kita tumbuhkan dan harapannya bisa menjadi pelatih di negeri sendiri", pungkasnya. (fn3 /FN /MK)