Posted on 25 Jan 2021
Kabupaten Pati mulai hari ini (25/1), melaksanakan vaksinasi COVID-19. Bupati Pati, Haryanto, menjadi orang pertama yang menerima penyuntikan vaksin SINOVAC di RSUD Soewondo. Adapun dokter yang memberikan vaksin kepada Bupati adalah dokter Slamet Sutaryo.
Vaksinasi kemudian dilanjutkan kepada Forkopimda Kabupaten Pati diantaranya Wakil Bupati, Ketua DPRD, Kapolres Pati, Dandim 0718/Pati, Ketua Pengadilan Negeri, Kepala serta Kejaksaan Negeri. Namun, pelaksanaan vaksinasi terhadap Wakil Bupati Saiful Arifin dan Ketua DPRD Ali Badrudin terpaksa ditunda, lantaran saat dilakukan tensi darah, keduanya masuk kategori tinggi.
Sementara itu dari tokoh agama juga mengikuti vaksinasi yang diwakili oleh Ketua PCNU, Ketua PD Muhammadiyah, dan Ketua Badan Kerjasama Kristen-Katolik.
Di Kabupaten Pati tercatat 3.376 kasus terkonfirmasi COVID-19 dengan jumlah kasus meninggal telah mencapai 302 orang. Pandemi COVID-19 juga berdampak besar pada perekonomian yaitu daya beli masyarakat yang menurun, menimbulkan ketidakpastian berkepanjangan pada dunia usaha, serta pelemahan ekonomi.
"Oleh karena itu diperlukan bentuk intervensi lain yang efektif untuk memutuskan mata rantai penularan penyakit, salah satunya melalui upaya vaksinasi. Hal ini penting untuk mengurangi transmisi/penularan COVID-19, menurunkan angka kesakitan dan kematian, mencapai kekebalan kelompok di masyarakat (herd immunity), dan melindungi masyarakat agar tetap produktif secara sosial dan ekonomi," jelas dokter Joko selaku perwakilan dari Dinas Kesehatan.
Lebih lanjut ia mengungkapkan bahwa pelaksanaan vaksinasi akan terbagi di 44 Faskes, di antaranya 29 Puskesmas; 10 Rumah Sakit; 2 Klinik TNI/Polri, dan 2 Klinik Ptatama serta 1 Balkesmas.
Kemudian dokter Joko juga menjelaskan target vaksinasi COVID-19 di Kabupaten Pati akan menyasar total sebanyak 853.374 orang. Dimana terdiri dari Tenaga kesehatan sebanyak 6.313 orang, Pelayanan publik sebanyak 41.252 orang, Masyarakat umum dan pelaku ekonomi sebanyak 198.513 orang, Masyarakat lansia sebanyak 187.044 orang dan Masyarakat rentan sebanyak 420.252 orang.
"Proses vaksinasi tentunya akan dilaksanakan secara bertahap. Untuk tahap I akan dilaksanakan vaksinasi terhadap tenaga kesehatan sebagaimana dituliskan sebelumnya, yaitu sejumlah 6.313 orang dan Tokoh Publik sejumlah 10 orang. Dengan jumlah vaksin yang telah diterima saat ini sebanyak 13.720 vial merk SINOVAC dengan Expired Date November 2023," lanjutnya.
Bupati Haryanto, dalam sambutannya memohon dukungan dan doa restu dari seluruh masyarakat agar pencanangan vaksinasi dapat berjalan lancar.
Ia juga menyinggung terkait perpanjangan PPKM Jawa-Bali yang direncanakan akan berlaku selama dua minggu ke depan. Secara umum, poin-poin pentingnya masih sama seperti Surat Edaran sebelumnya. Namun demikian untuk lebih jelasnya Bupati akan membahas lebih lanjut bersama jajarannya.
"Dengan adanya PPKM, memang kasus COVID-19 di Pati agak menurun, dari zona merah menjadi zona orange. Namun, perlu diketahui angka kematian hanya turun sedikit dan masih menjadi nomor satu se-Jawa Tengah," terang Bupati.
Untuk menyukseskan PPKM, Bupati meminta kepada seluruh masyarakat untuk bersama-sama memutus rantai penyebaran COVID-19. Ia kembali mengingatkan bahwa ini bukan hanya tugas para tenaga kesehatan, tapi semua lini masyarakat harus saling bahu-membahu dan melindungi satu sama lain.
Saat ditemui setelah proses vaksinasi, Bupati memberikan sedikit gambaran. “Rasanya sama seperti disuntik biasanya. Rodok kemeng-kemeng sitik (agak pegal sedikit-red.). Nggak sakit,” ujarnya.
Terlepas dari persoalan pro dan kontra, ia mengajak masyarakat untuk tidak berprasangka negatif mengenai vaksinasi ini. Ia menegaskan bahwa ini merupakan upaya pemerintah dalam melindungi rakyat dari virus corona.
"Perlu diingat juga, meski sudah divaksin, tetap taati Prokes. Jangan mentang-mentang sudah vaksinasi, lantas menjadi acuh dan melanggar Prokes. Tetap disiplin Protokol Kesehatan," tandas Bupati. (po1/PO/MK)