Posted on 28 Okt 2017
Ruang-ruang di pojok sekolah biasanya menjadi tempat favorit para siswa. Baik untuk sekedar bercanda bersama teman, menghabiskan waktu atau beraktivitas lain saat jeda jam pelajaran.
Namun, di SMAN 1 Pati, lokasi-lokasi "pojokan" tersebut digunakan sebagai ruang yang asik untuk membaca. Konsep menarik itu, diwujudkan dengan adanya bilik telepon kuno. Di bilik telepon kuno yang berada di pojokan itu sejatinya adalah almari dengan sejumlah buku yang tertata rapi di dalamnya.
Berderet buku di setiap tingkat almari bilik telepon tersebut, bukan hanya ada buku-buku tentang pelajaran sekolah. Namun, banyak pula berbagai macam buku bacaan lainnya. Seperti sastra, sejarah dan buku pengetahuan umum lainnya.
Dekat saja dengan almari, sejumlah bangku tertata. Sehingga usai mengambil buku, para siswa bisa memperkaya pengetahuan dengan membaca sembari duduk santai di ruang terbuka.
Keberadaan pojok literasi yang berada di ruang terbuka juga membuat para pengunjung dan tamu sekolah dapat memanfaatkannya. Sambil menunggu janji, mereka bisa menghabiskan waktu dengan membaca. “Kami sengaja, dengan adanya pojok literasi tersebut tentu supaya dapat memacu dan menumbuhkan budaya membaca di semua kalangan,” kata Kepala SMAN 1 Pati Budi Santosa.
Dia berharap, dengan adanya konsep tersebut mampu membangun semangat baca para siswa. Selain itu, siswa juga lebih mudah untuk mengakses sumber keilmuan. “Membaca itu hal yang penting untuk menambah wawasan. Karena mungkin jika harus ke Perpustakaan menjadi menurun minatnya, dengan keberadaan yang dekat, tentu akan semakin memudahkan," paparnya.
Humas, Pudji Astuti menambahkan, diterapkannya pojok literasi itu juga ada di setiap kelas di sekolah. Menurutnya, budaya baca menjadi cermin untuk mewujudkan sekolah yang literat. Dengan begitu, akan menjadi terbiasa untuk menggunakan bahan bacaan dalam memecahkan beragam persoalan kehidupan. (po/PO/MK)