Posted on 20 Okt 2017
Tim dokter dari Rumah Sakit Umum Daerah RAA Soewondo Pati tadi malam (19/10) berkunjung ke rumah Riza Miftahurruziqi (4 tahun), balita yang tidak memiliki lubang anus asal desa Boloagung Kecamatan Kayen. Kedatangan Wakil Direktur Pelayanan dr. Tuty Igniati beserta Wadir Administrasi Pirno dan tim dokter dari rumah sakit, berasal dari instruksi Bupati Pati Haryanto sebagai bentuk perhatian Pemkab Pati untuk memantau perkembangan Riza, yang sejak lahir mengalami atresia ani atau lahir tanpa lubang anus.
Wadir Pelayanan Tuty Igniati menjelaskan, kondisi Riza saat ini masih dalam pemantauan tim dokter dari RSUD Kayen, yang selama ini menjadi tempat berobat bagi anak dari Nur Jamian. Sebelumnya, Riza memang telah menjalani operasi pembuatan lubang anus di RSUP Kariadi Semarang. Operasi tersebut harus dilanjutkan pada tahap kedua sesuai arahan tim dokter bedah dari RSUP Kariadi. Karena kondisi Riza yang masih perlu perbaikan gizi dan hemoglobin (HB) di bawah 12, maka keadaan Riza belum memungkinkan untuk dilakukan operasi di RSUP Kariadi Semarang. “Prosedur tindakan sebelum operasi, kita perbaiki dulu asupan gizinya dan butuh transfusi darah sampai HB nya normal, baru dirujuk ke RSUP Kariadi untuk operasi,” terang Tuty.
Tuti pun mengungkapkan dalam upaya memperbaiki asupan gizi Riza, pihak RSUD Kayen telah memberikan asupan gizi tambahan untuk membantu perbaikan gizi Riza. Rencananya, Senin mendatang orangtua Riza akan membawa Riza ke RSUD Kayen untuk menjalani transfusi darah sampai kadar HB Riza menjadi normal. “Kalau kondisi Riza sudah membaik dan HB nya normal, kami akan memfasilitasi keberangkatan Riza ke Semarang untuk dilakukan prosedur pembedahan selanjutnya,” imbuhnya.
Terkait pembiayaan operasi yang dijalani Riza, Tuty menegaskan orangtua Riza sudah terdaftar sebagai peserta BPJS Kesehatan sebagai peserta mandiri. Sehingga sesuai prosedur yang berlaku, pengobatan Riza dapat ditanggung oleh BPJS Kesehatan. “Selama ini pengobatan pasien sudah ditanggung oleh BPJS. Sehingga sesuai ketentuan dari BPJS, prosedur pembedahan pasien akan dijamin oleh BPJS Kesehatan,” tegas Wadir Pelayanan.
Tuti pun berharap kedatangannya bersama tim RSUD Soewondo, dapat sedikit meringankan beban keluarga Nur Jamian. Ia berjanji akan terus memantau keadaan Riza, dengan melakukan koordinasi bersama tim dokter yang ada di RSUD Kayen. “Sesuai dengan program rumah sakit, kami akan lebih sering melakukan homecare bagi pasien- pasien rumah sakit, terutama pasien yang perlu mendapatkan perhatian khusus, seperti pasien lanjut usia,” tandasnya. (PO/PO/MK)