Posted on 17 Nov 2017
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pati bertindak cepat menindak biang kemacetan yang disebabkan parkir liar dan pedagang pasar Juwana yang memakai badan jalan sebagai lokasi berjualan.
Tim Pemkab yang terdiri dari Satpol PP, Dinas Perindustrian dan Dinas Perhubungan bersama dengan Kepolisian langsung mengumpulkan para pedagang tersebut untuk diberikan pemahaman.
“Kami ajak dialog dan mereka akhirnya bisa mengerti. Jadi nanti begitu Dinas Perhubungan sudah memasang rambu-rambu dilarang parkir, maka kami tak lagi hanya sekedar menertibkan tapi juga menindak tegas dengan sanksi yang bisa membuat mereka jera,” terang Plt Kepala Satpol PP Kabupaten Pati, Riyoso di sela-sela kegiatan di Pasar Juwana tersebut.
Meski Riyoso belum mau menyampaikan bentuk tindakan tegas yang akan diambil, namun pejabat yang juga merupakan Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan ini mengaku akan melibatkan kepolisian guna melakukan tilang hingga penindakan lain sesuai aturan perundangan.
Pada jam-jam berangkat sekolah dan kerja, sekitar pukul 06.00 hingga 08.00 WIB, jalanan di depan pasar Juwana memang seringkali macet. Walaupun jalan beraspal itu cukup lebar namun menjadi sempit lantaran para pedagang menggelar dagangan di kanan kiri jalan tersebut.
Meski sudah dibuatkan tempat berjualan yang representatif di lantai atas, sejumlah bakul di Pasar Juwana Baru selalu nekat berjualan di luar pasar. Alasannya, jika mereka masuk ke dalam atau ke lantai atas, pengunjungnya lebih sedikit bahkan kadang sangat sepi pembeli.
“Tahun depan kan programnya Pak Bupati ada revitalisasi pasar Juwana. Nah, ini akan kita gunakan untuk menata Pasar Juwana agar tak lagi tampak kumuh dari luar,” terang Riyoso.
Meski demikian, pihaknya menekankan bahwa revitalisasi bukan melulu soal penambahan atau pembangunan kios.
“Lebih dari itu, fokus kami adalah menata kerapian pasar agar enak dipandang. Jika lahan parkir kurang kami akan manfaatkan lahan yang ada yakni dengan membongkar bangunan lama yang ada di depan pasar yang selama ini kemanfaatannya kurang,” jelasnya.
Namun, mantan Camat ini juga tak ingin buru-buru. Pihaknya ingin lebih intensif melakukan survey dulu ke para pedagang.
“Fokusnya kan memindahkan tempat berdagang dan parkir liar yang di tepi jalan ke dalam pasar atau mungkin ke lantai atas. Nantinya kami akan data dulu kebutuhan kios agar sesuai peruntukan,” terangnya.
Salah satu strategi agar pedagang tak lagi kembali ke bawah, Riyoso berencana menempatkan semua lahan parkir di lantai yang sama dengan kios-kios pedagang.
“Terlebih selama ini lantai atas kan memang lahan parkir nya tak luas, jadi memang pengunjung jadi enggan ke atas,” imbuhnya.
Selain itu, upaya penertiban juga akan terus digencarkan hingga para penjual dan pembeli terbiasa berbelanja di dalam pasar ketimbang di pinggiran jalan.(po/PO/MK)