Posted on 18 Des 2019
Mendekati Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) serentak pada 21 Desember 2019, Bupati bersama Wakil Bupati Pati, Forkopimda serta tim pengawas kabupaten melakukan monitoring, Selasa malam (17/12).
Adapun di hari pertama monitoring tersebut terlaksana di 3 desa, yaitu Desa Regaloh, Desa Suwaduk dan Desa Mojoagung.
"Malam ini kita lakukan monitoring sebab desa - desa ini berpotensi terjadinya kerawananan. Oleh karena itu, kita memantau sampai sejauh mana persiapan panitia, sampai sejauh mana pengamanannya dan sampai sejauh mana calon kepala desa (cakades) itu siap menang dan siap kalah", ujar Haryanto.
Bupati mengharapkan bahwa pelaksanaan pilkades serentak ini dapat betul - betul berjalan dengan fair play. Tidak hanya dari panitia, namun dari pihak pemerintah kabupaten pun berupaya semaksimal mungkin terjadinya potensi kerawanan.
"Kalau cakades itu nantinya pasrah. Yang kesana kemari itu biasanya pendukungnya atau tim sukses. Mereka itu yang biasanya bikin persoalan di lapangan. Mulai timbulnya gesekan, saling ejek dan lain - lain", sesalnya.
Bupati menegaskan, apabila dalam pilkades nanti belum terpilih maka jangan sampai mencari - cari persoalan atau kambing hitam. Selain itu, bupati mengimbau agar cakades juga tidak usah berandai - andai bila tidak terpilih.
"Usai pilkades, bersama - sama kembali membangun desa. Dari cakades yang maju, masyarakat diharapkan dapat melihat dan menilai kemudian memilih siapa yang memang dianggap mumpuni", imbau Bupati.
Bupati mengatakan, total desa penyelenggara pilkades sebanyak 121 dan dilaksanakan tanggal 21, semoga berjalan aman, nyaman kondusif.
"Yang menjadi persoalan juga ketika penghitungan suara. Cakades harus mengerti dan memahami bahwa dalam penghitungan suara, yang dihitung bukan berdasar daftar hadir, namun surat suara sah dan tidak sah", jelasnya.
Kepada cakades, panitia maupun unsur lainnya, bupati berpesan agar dapat berlaku adil. Jangan berpikir dan berencana untuk memenangkan salah satu calon. Siapapun calon yang nantinya terpilih, maka itulah yang memang dipilih oleh rakyat.
"Jangan berusaha membuat suasana pilkades ini menjadi gaduh. Rugi sendiri, siapapun yang menimbulkan persoalan di desa, pasti akan rugi sendiri", tegasnya.
Sementara itu, Wakil Bupati Pati Saiful Arifin menyebut bahwa segala permusuhan yang timbul ketika pemilihan kepala desa, jangan sampai dibawa - bawa terus hingga selesai pilkades. Menurut Wakil Bupati Pati Saiful Arifin, semua calon kepala desa pasti berniat untuk membangun serta memberikan yang terbaik bagi desanya.
"Bertanding untuk bersanding. Siapapun yang nantinya menang, itulah yang memang terpilih. Tidak usah mencari - cari kesalahan maupun mencari pembenaran diri sendiri agar menciptakan pemahaman bahwa dirinyalah yang paling hebat".
Sebab apabila hal tersebut terjadi, lanjut Safin, maka akan menimbulkan kerugian tidak hanya diri sendiri, desa juga masyarakat sekitar.
"Mengikuti pilkades ini tidak usah baper. Yang kalah ya kalah dan yang menang yang terpilih, itu sudah selesai. Tidak usah kebawa perasaan", cetusnya.
Saiful Arifin mengajak kepada semua yang hadir dalam monitoring di tiap desa itu agar mempunyai prinsip bertanding untuk bersanding. Saling menghargai antara satu dengan yang lain, yang kalah maupun yang menang. (po4/PO/MK)