Posted on 03 Apr 2019
Selain karena posisinya yang berada di pusat kota, masjid Baitunnur menjadi istimewa karena mendapat perhatian khusus dari Pemkab. "Saya menyempatkan hadir adalah bentuk kepedulian karena Masjid Baitunnur ini adalah masjid milik pemerintah daerah. Satu satunya masjid yg bisa kami bantu dengan anggaran APBD yg nilainya milyaran", tutur Bupati Pati Haryanto saat menghadiri Musyawarah Jama'ah IV Masjid Agung Baitunnur, Selasa (2/4), di Islamic Center Masjid Agung Baitunnur Pati.
Menurut Bupati, jika masjid-masjid yang lain hanya mendapat bantuan Rp 10 - 50 juta, Baitunnur bisa memperoleh lebih. "Kalau Masjid Baitunnur berapapun bisa sepanjang dibutuhkan dan dengan kapasitas memang harus dilaksanakan", imbuhnya.
Dua bulan sebelum masa khidmah pengurus ta'mir Masjid Baitunnur berakhir, panitia menggelar Musyawarah Jama'ah IV dengan tema "Merangkai Silahturohmi Menyemai Demokrasi", dengan agenda pemilihan ketua ta'mir dan laporan pertanggung jawaban pengurus ta'mir Masjid Baitunnur masa khidmad 2016 - 2019.
Secara pribadi, Haryanto hadir karena ia tercatat sebagai pelindung dalam kepengurusan. Sesuai AD/ART, acara ini juga diikuti oleh segenap unsur jama'ah Masjid Agung Baitunnur Pati terdiri dari Dewan Pembina, Dewan Pelaksana, Lembaga Semi Otonom, Lembaga Pendidikan al Qur'an, Pondok Pesantren, Madrasah Diniyah, Majelis Ta‘lim Istighasah, Jama‘ah Istighosah, Majelis Ta‘lim Al Khidmah, Rebana Syauqul Muhibbin, perwakilan jama'ah, dan karyawan.
Sebagai pimpinan sidang musyawarah jamaah, Heru Santoso telah memimpin proses pemilihan dan memutuskan secara aklamasi bahwa Ketua Dewan Pelaksana Pengurus Ta'mir Mas'id Agung Baitunnur Pati Masa Khidmah 2019 - 2022 adalah Dr Nur Aris, M Ag.
Musyawarah ini juga telah memutuskan secara aklamasi bahwa Laporan Pertanggungjawaban Pengurus Ta'mir Masjid Agung Baitunnur Pati Masa Khidmah 2016 - 2019 dinyatakan diterima dan sah. Dalam sambutanya Haryanto menyampaikan agar organisasi dapat berjalan secara sehat, di dalam struktur organisasi mulai struktur yang kecil sampai besar harus ada reorganisasi.
"Ya walaupun sering kali reorganisasi masih ada kepercayaan kepada kepemimpinan yang lama. Selain itu, dengan reorganisasi kita bisa mengetahui apakah organisasi berjalan dengan baik atau tidak", ujarnya. Organisasi berjalan baik atau tidak, menurut Haryanto, juga bisa dilihat dari laporan tahunan, dan laporan pertanggungjawaban di akhir masa jabatan.
"Laporan pertanggungjawaban ini juga sekaligus sebagai bahan untuk mengevaluasi perkembangan organisasi", imbuhnya. Ta'mir, lanjut Bupati, dibentuk dalam rangka mengelola keberadaan masjid. "Jadi musyawarah ini adalah bertujuan mencari kepengurusan ta'mir yang terbaik", tutur Haryanto.
Selain memilih ketua dewan pelaksana takmir masjid, Musyawarah Jamaah juga telah membentuk Tim Formatur Penyusunan Pengurus Ta'mir Masjid Agung Baitunnur Pati Masa Khidmah 2019 - 2022. Adapun yang akhirnya terpilih adalah Hj Anisatun SH (Pengajian Seninan), Suharsanto (Al Khidmah), KH Abdul Mun’im Al Ham, KH Chomsin An-Nani, dan Drs H Heru Susanto M Si. (fn2 /FN /MK)