Posted on 09 Jan 2019
Dari ratusan proyek pembangunan yang dikerjakan di 2018, rupanya hanya satu proyek yang dipilih Pemkab menjadi lokasi peresmian 550 proyek tahun anggaran 2018. Acara peresmian pun akhirnya dipusatkan di lokasi monumen bandeng raksasa di ujung barat Jalur Lingkar (JLS) Pati, masuk Desa Sokokulon, Kecamatan Margorejo, Pati. Pemilihan lokasi ini bukanlah tanpa alasan yang karena menurut Bupati monumen bandeng raksasa ini sarat akan makna.
Selain sebagai penanda dan ikon kota Pati, ada nilai filosofis yang terkandung di dalamnya. "Dari segi ekonomi ikan bandeng ini merupakan salah satu sumber daya ekonomi terbesar Kabupaten Pati, sedangkan roda gear berwarna kuning emas pada tubuh monumen bandeng menunjukkan bahwa kerajinan kuningan Juwana juga merupakan penggerak perekonomian warga", jelas Haryanto. Lebih dari itu, monumen bandeng itu diharapkan dapat menegaskan kembali bahwa Bandeng Juwana yang ternama di kota tetangga justru berasal dari Kabupaten Pati.
"Lalu simbol-simbol mesin yang bergerak memutar dari bahan kuningan dan logam itu menegaskan bahwa Pati selalu bergerak dinamis. Perputaran mesin menunjukkan bahwa perekonomian masyarakat Pati terus berputar hingga anggapan Pati sebagai Kota Pensiunan dapat terbantahkan", jelas Bupati.
Dalam peresmian monumen bandeng, Pemkab juga sekaligus melangsungkan agenda penandatangan perjanjian kinerja dan pencanangan zona integritas bebas korupsi di Kabupaten Pati. Penandatanganan perjanjian kinerja oleh OPD ini dimaksudkan untuk menghindari penyimpangan-penyimpangan dana selama melaksanakan kegiatan pembangunan. “Karena nantinya seluruh kegiatan Pemkab tentu akan diaudit", imbuhnya. Hal tersebut, lanjut Bupati Pati, dilakukan sebagai upaya agar Pemkab terhindar dari praktek korupsi. (fn4 /FN /MK)