Posted on 25 Mei 2019
Sabtu (25/5) Bupati Pati Haryanto bersama Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Dan Desa (Dispermades) kembali menghadiri penyerahan bantuan keuangan bagi pengurus tempat ibadah. Ada tiga Eks. Kawedanan yang menjadi tujuan penyerahan bantuan hari ini, yaitu Kawedanan Jakenan, Kawedanan Juwana dan Kawedanan Tayu.
Saat memberikan pengarahan, Bupati mengungkapkan alasannya selalu hadir dalam setiap penyerahan bantuan. "Saya berusaha hadir sebab ada beberapa hal yang harus kita sinkronkan. Sebab apapun yang ada hubungannya dengan keuangan, pasti akan ada pertanggung jawabannya," tegas Bupati.
Menurut Haryanto pihaknya selalu hadir dalam setiap penyerahan bantuan sebab bantuan keuangan semacam ini menjadi salah satu hal yang penting untuk diaudit oleh Badan Pemeriksa Keuangan. "Sehingga saya berusaha agar program saya yang telah berjalan 7 tahun ini tetap relevan. Dan alhamdulillah dari tahun ke tahun selalu meningkat belum pernah terjadi penurunan", ujar Bupati yang baru saja menerima Opini WTP dari BPK RI.
Haryanto menegaskan, besarnya anggaran pemberian bantuan yang mencapai empat miliar ini, harus bisa dipertanggungjawabkan. Begitu juga dengan bantuan untuk kelurahan - kelurahan di ada di Kecamatan Pati yang nilainya mencapai ratusan juta. Bupati berharap penyalurannya secara tepat sasaran.
Pencairan bantuan keuangan secara serentak di tiap - tiap kawedanan ini memang bertujuan agar tidak saling menimbulkan pertanyaan masing - masing desa. Oleh sebab itu pihaknya menegaskan agar para desa segera menyerahkan bantuan keuangan tersebut kepada penerima sebelum hari lebaran.
"Jangan sampai ada takmir atau pengurus tempat ibadah yang saat lebaran nanti datang silaturahmi ke tempat saya menanyakan tentang bantuan tersebut. Padahal sudah kita berikan ke desa - desa sebelum hari lebaran," jelas Bupati.Haryanto menerangkan, dengan bantuan keuangan ini, pihaknya berharap dapat memberdayakan tokoh agama maupun tokoh masyarakat yang ada di desa - desa.
Di kesempatan penyerahan bantuan ini, Bupati juga sempat menyinggung masalah infrastruktur, khususnya akses jalan. Ia meminta masyarakat untuk menahan diri agar tidak menyebarkan berita negatif di media sosial. "Jangan sampai akses jalan yang rusak, disebarkan di media sosial. Kalau ada jalan rusak ya jangan ditanami pohon pisang. Sebab perbaikan jalan itu ada prosesnya jadi jangan khawatir. Bukan berarti tidak diperhatikan namun semua ada prosesnya," tandas Bupati. (po3/PO/MK)