Posted on 17 Mar 2019
Car Free Day di Alun- alun Pati pada Minggu (17/3) kali ini dipadukan dengan acara Gerakan Berantas Kasus TBC (Gebrak TBC) dalam rangka Peringatan Hari TB Sedunia yang diperingati tiap tanggal 24 Maret. Sekretaris Daerah Kabupaten Pati Suharyono membuka kegiatan pagi ini.
Nampak hadir jajaran Kepala OPD Kabupaten Pati juga Ketua TPP PKK Kabupaten Pati Musus Indarnani Haryanto, Umamah Saiful Arifin, perwakilan Anggota DPRD Pati beserta jajaran Kodim 0718 Pati, Polres Pati, Dinas Kesehatan, Puskesmas dan masyarakat Pati.
Dalam sambutannya Suharyono mengungkapkan menjadi tantangan bagi Pemkab Pati untuk menanggulangi berkembangnya tuberkolosis (TBC) di kabupaten ini. Ia menjelaskan, capaian penemuan kasus TBC di Kabupaten Pati dari Tahun 2016 sampai Tahun 2018 masih sangat rendah hanya 40% dari target yang ditentukan pemerintah.
"Untuk itu diperlukan komitmen dari semua sektor di setiap tingkatan untuk peduli dan berperan aktif dalam upaya program pencegahan dan pengendalian TBC dalam mewujudkan eliminasi TBC Tahun 2030," tegasnya.
Bersamaan dengan peringatan Hari Tuberkulosis Sedunia Tahun 2019 dengan tema Saatnya Indonesia Bebas TBC, mulai dengan aksi GEBRAK TBC di wilayah Kabupaten Pati diharapkan dapat menggerakkan hati setiap orang/ individu untuk menyadari bahwa eliminasi TBC bukan tanggung jawab sektor kesehatan saja tetapi tanggung jawab setiap individu yang ada baik sehat maupun sakit.
"Saya juga meminta agar Puskesmas dapat memobilisasi sumber daya yang ada yaitu petugas kesehatan bersama kader dan koordinasi dengan lintas sektor untuk melakukan kegiatan penemuan aktif terduga TBC dan edukasi pencegahan penularan TBC di tingkat keluarga melalui pendekatan investigasi kontak," imbuh Sekda.
Ia mencontohkan, petugas kesehatan diharapkan melakukan screening di pondok pesantren, asrama dan komplek TNI, Lapas/ Rutan dan populasi kunci HIV Aids sehingga dapat ditemukan kasus TBC yang sebanyak banyaknya untuk diobati agar tidak menular lagi. "Begitu juga untuk rumah sakit, klinik swasta, dokter praktek mandin dan petugas kesehatan yang lain dapat berperan aktif dalam penemuan kasus TBC," tambah Suharyono.
Tak hanya itu, ia juga meminta seluruh fasilitas kesehatan yang ada di Kabupaten Pati diharuskan memberikan pelayanan Temukan TB obati sampai sembuh (TOSS TB) bermutu dan berpihak kepada pasien sehingga tidak ada lagi pasien yang drop out atau gagal yang memunculkan masalah yang baru yaitu TBC resisten obat.
"Kepada Forkopimda dan jajarannya, serta seluruh peserta dalam kegiatan ini saya meminta marilah kita dukung GEBRAK TBC dengan mempeduIikan status TBC pada diri kita masing-masing kemudian keluarga dan juga kepedulian terhadap lingkungan. Apabila mempunyai gejala TBC seperti batuk, demam meriang, berat badan menurun atau disebut dengan terduga TBC dapat segera memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan terdekat dan apabila kemudian menderita TBC maka akan mendapatkan obat yang berkualitas secara gratis di seluruh fasilitas kesehatan baik itu puskesmas maupun rumah sakit," terang Suharyono dihadapan peserta CFD. Ia berharap kegiatan GEBRAK TBC ini eliminasi TBC khususnya di Kabupaten Pati dapat terwujud pada Tahun 2027.
"Saya memberikan apresiasi kepada semua pihak, baik dari jajaran Pemerintah, jajaran swasta dan kelompok masyarakat serta para mitra kerja yang telah berpartisipasi aktif memberikan dukungan dalam menyukseskan pengendalian tuberkulosis di Indonesia, khususnya di Kabupaten Pati," tandasnya. (po2/PO/MK)