Posted on 07 Mei 2020
Tak seperti daerah lain, Pemkab Pati memberikan perhatian lebih bagi warga yang pulang kampung. "Mereka yang kena PHK dan membawa surat pengantar dari pemerintah asal, akan kami terima, tapi langsung di-rapid tes dan diisolasi. Pemkab pula yang menanggung makan mereka selama masa isolasi", jelas Bupati Pati Haryanto dalam Rapat Koordinasi Dalam Rangka Penanganan Covid-19 di DPRD Kabupaten Pati, hari ini.
Hal itu menurut Haryanto sudah dijalankan Pemkab saat kemarin ada warga yang pulang karena kena PHK di Pulau Bali. "Kalau pulangnya sesuai aturan dan terang-terangan ya pasti kita terapkan protokol kesehatan Covid-19", imbuhnya.
Kemudian menyikapi sekitar 18 ribuan warga yang hendak pulang kampung, Bupati mengaku nantinya tak semua diisolasi oleh Pemkab. "Karena kalau dikarantina semua kan tidak mungkin. Harus ada yang memang isolasi mandiri di rumah, tapi tetap diawasi oleh tenaga kesehatan", pungkasnya.
Jika di awal pihaknya sulit mendistribusikan hal itu lantaran saat itu APD masih langka. "Kita punya dana pun sulit, karena saat itu barang susah dicari", ujarnya.
Setelah barang mulai ada, saat didistribusikan ke Puskesmas dan Rumah Sakit, justru sebagian tenaga kesehatan ada yang masih takut. "APD ada tapi belum berani dipakai karena takut akan ditugaskan untuk jadi garda terdepan dalam menghadapi pasien Covid-19. Tapi alhamdulillah, setelah ada sidak dari Pemkab dan setelah dimotivasi akhirnya APD yang disimpan kini sudah digunakan", imbuhnya.
Bupati menjelaskan bahwa keengganan mereka di awal, itu lantaran banyak tenaga medis di daerah lain yang tertular Covid-19. "Mungkin mereka hanya ragu di awal. Insya Allah sekarang sudah terkondisikan", lanjutnya.
Sejak awal wabah, menurut Bupati, Pemkab telah membeli 2.300 APD. "Ini belum termasuk bantuan dari para donatur, dan juga besok kita akan dapat tambahan seribu APD kembali", pungkasnya. (fn2/FN /MK)