Posted on 17 Nov 2017
Memasuki deretan makam pahlawan di Tempat Makam Pahlawan (TMP) Giri Dharma, Puri, Pati, hanya ada satu makam tertancap bendera Nadhatul Ulama (NU) yang berdampingan dengan bendera merah putih. Makam tersebut membuat para pengunjung penasaran dan ingin mengetahui siapa sosok pahlawan yang berasal dari kalangan NU.
Makam tertancap bendera hijau diketahui makam ulama’ yakni KH Hasyim atau akrab disebut Mbah Hasyim, cucu dari Syeikh Ahmad Mutamakkin, Kajen, Margoyoso, Pati. Mbah Hasyim dikenal sebagai tokoh agama berpengaruh pada masa penjajahan Belanda di Kabupaten Pati saat itu.
Beliau Pahlawan Asal Pati yang bergerilya dari Kabupaten Ungaran dan menyelamatkan diri hingga Kecamatan Sukolilo. Nahas, dalam pengejaran tentara Belanda timah panas menembus tubuh Mbah Hasyim. Beliau merupakan paman dari KH Sahal Mahfudz, ulama di desa yang sama.
Mantan Wakil Bupati Pati, Budiyono menceritakan riwayat Almarhum pahlawan sekaligus tokoh agama asal Pati tersebut. “Mbah Wi, kakek dari Mbah Hasyim yang ditawan tentara Belanda ke perbatasan kabupaten Semarang-Ungaran saat itu ditembak, namun tidak meninggal dunia. Justru melarikan diri bertemu dengan cucunya, Mbah Hasyim yang juga melarikan diri. Saat itu mereka berpencar, atas doa Mbah Wi, cucunya selamat dari berondong peluru tentara belanda.,” terangnya.
Akan tetapi, sambung dia, pelarian Mbah Hasyim berakhir hingga daerah Sukolilo. Sebelum adanya tanda bendera NU yang tertancap, Budiyono mendapat pesan ketika KHSahal Mahfudz masih hidup agar sesekali menemui kakeknya. Pada saat itu, Budiyono belum paham maksud dari pesan tersebut.
“Saya adakan tahlil pertama malam hari di TMP, tak menemukan juga. Terus hingga beberapa kali, akhirnya ada orang bercelana jeans, memakai kaos berkalung sajadah dan berpeci haji dan disuruh mengikuti orang tersebut untuk dikasih petunjuk. Saya amati nisannya, semakin yakin saya lihat dan benar, hingga tak meperhatikan orang tadi. Sesaat kemudian saya tengok dan cari, orang itu sudah tidak ada,” bebernya.
Sejak saat itu, Budiyono mengadakan tahlil untuk mengenang almarhum Mbah Hasyim, meski pejabat tinggi di Pati beritual tabur bunga saja. Bahkan sejak diketahui isi makam tersebut, banyak kalangan Gus dari daerah luar Kabupaten Pati berziarah.
“Bendera itu baru saja ada setelah hari santri. Sebelumnya, saya ingat-ingat betul lokasi makamnya, dua makam dari utara dan dua makam dari timur,” sebutnya.(po/PO/MK)