Posted on 14 Agu 2017
TRANGKIL – Masyarakat dan Pemerintah Desa (Pemdes) Desa Kertomulyo berharap agar Peraturan Daerah (Perda) tentang hasil retribusi wisata diimbangi dengan pembangunan infrastruktur di daerah itu. Disamping itu,Pemdes juga berharap agar retribusi di rintisan lokasi wisata itu nantinya juga tidak sepenuhnya dialirkan kePemerintah Kabupaten (Pemkab) Pati saja. Tetapi ada bagian tertentu juga yang dialokasikan untuk Penghasilan Asli Desa (PADes).
“Mungkin hal tersebut akan dirasa berat bagi pemdes dan masyarakat pada wisata yang masih bersetatus rintisan seperti Desa Kertomulyo, Sambilawang dan Asempapan. Sebab waktu yang dibutuhkan untuk menarik wisatawan juga bukan merupakan hal mudah, tentunya membutuhkan waktu yang cukup lama”, terang Irman, Kasi Pemerintahan Desa Asempapan Kecamatan Trangkil.
Irman juga mengatakan bahwa pihaknya juga sangat mendukung dengan adanya rencana tersebut asalkan dana retribusi nantinya juga tidak sepenuhnya diberikan kepada Pemkab. “Karena nantinya, untuk pengelolaan tempat wisata yang akan di bangun sendiri juga akan melibatkan pemerintah desa dan masyarakat sekitar. Setidaknya ada sekitar 25% yang masuk ke kas desa yang nantinya menjadi PADes,” lanjutnya.
Harapan lain juga dikatakan oleh Suyono, warga Desa Sambilawang Kecamatan Trangkil. Menurutnya, akan sangat sulit ketika menarik wisatawan yang masuk ke destinasi wisata rintisan ketika diminta untuk membayar retribusi masuk. Hal ini menurutnya, sangat relevan karena wisata rintisan tentunya masih dalam tahap pengembangan serta pengenalan.
”Waktu yang dibutuhkan juga tidak singkat, sehingga penarikan retribusi ketika sudah ditetapkan dalam perda juga harus sesuai perkembangan destinasi wisata. Ketika retribusi tersebut nantinya di jadikan penghasilan asli daerah (PAD) pemerintah juga harus mengutamakan pembangunan infrastruktur di desa yang akan ditempati wisata, utamanya pada perawatan infrastruktur di dalam lokasi wisata tersebut. Sehingga nantinya, ketika tempat wisata rintisa maupun yang sudah berjalan juga tidak menimbulkan gejolak karena minimnya perawatan”, ungkapnya panjang lebar. (fn/FN/MK)