Sistem Zonasi Pendaftaran Siswa Baru Kembali Jadi Sorotan Bupati

Posted on 16 Okt 2018


Sistem Zonasi Pendaftaran Siswa Baru Kembali Jadi Sorotan Bupati

Terkait pembahasan sistem zonasi pendaftaran siswa baru yang sudah berjalan tahun ini, Bupati menghimbau agar dari tahun ke tahun sistem ini dilakukan pembenahan dan penyempurnaan. Karena menurut Bupati Pati Haryanto, tujuan pemerintah pusat atau Menteri Pendidikan dan Kebudayaan menerapkan sistem zonasi ini adalah agar mutu sekolah satu dengan yang lain dapat berimbang.

"Namun kenyataan yang terjadi di lapangan  justru menimbulkan kesenjangan. Oleh karena itu, tahun 2019 agar bisa disempurnakan, dimusyawarahkan dengan baik. Agar antar sekolah benar - benar berimbang. Kemarin kan belum seperti itu  ada sekolah yang penuh, ada yang tidak. Ada yang sudah mendaftar, terus tiba - tiba pindah", terangnya, baru-baru ini, di acara Rapat Kordinasi Pendidikan dan Kebudayaan di Gedung Korpri.

Di acara yang dihadiri Plt Disdik, pengawas SD dan SMP, pengurus PGRI, dan Dewan Pendidikan tersebut, Bupati juga meminta agar tiap sekolah khususnya SMP, harus bisa memperkirakan berapa jumlah lulusan SD dari daerah yang masuk ke dalam zona tertentu. "Jadi benar - benar harus dihitung, jumlah murid se - Kabupaten Pati berapa, tempatnya di mana. Yang di terima di zona 1 berapa, sedangkan yang berebut di zona 2 dan 3 berapa?", lanjut Haryanto.

Bupati pada dasarnya tak ingin timbul keributan. Apalagi ributnya setelah kegiatan pendaftaran murid baru selesai." Karena dari awal saya kan mengetahuinya, hanya penerapan zonasinya secara teknis bukan saya. Karena yang menangani secara teknis ya dari Disdikbud dan para kepala sekolah", imbuh Bupati

Jadi, lanjutnya, jika terdapat kekurangan, mestinya ada upaya menyempurnakannya. "Seperti misalnya pada jenjang SMP, yang mana kemarin SMP di pinggiran justru jumlah muridnya lebih banyak dibanding dengan yang di kota. Ini karena lulusan SD yang ingin mendaftar di SMP, justru terhalang oleh sistem zona", lanjut Bupati.

Oleh karena itu, Haryanto berharap agar koordinator satuan pendidikan bisa memfasilitasi dan membaginya menjadi lebih proporsional, agar ke depan sekolah - sekolah dapat berjalan dengan baik dan efektif.

"Kecuali jika memang sudah kehabisan murid, nanti bisa kita rekrut murid. Jadi jika ada masalah - masalah, sebaiknya dapat dipersiapkan dengan baik agar tidak menimbulkan persoalan", tegas Bupati. (fn2 /FN /MK)