Posted on 25 Jan 2019
Wakil Bupati Pati Saiful Arifin (Safin) menilai salah satu kunci keberhasilan program kota pintar (smart city) adalah sinergitas antar Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di Kabupaten Pati. "Jadi tantangannya tidak hanya pada biaya dan SDM yang mumpuni saja. Yang jelas kuncinya, OPD harus bersinergi menjadi super tim smart city", tegas Safin, hari ini, saat diwawancarai usai melakukan Study Implementasi dan Replikasi Aplikasi Smart City di Kota Semarang.
Karena itulah, kali ini pihaknya memboyong para pimpinan OPD untuk turut serta dalam kegiatan tersebut. "Dengan mengajak 12 OPD, kami berharap kemajuan yang ada di Semarang bisa langsung diadopsi ke Pati," tandasnya.
Apalagi menurutnya, tahun lalu Pemkab Pati telah menandatangani Perjanjian Kerjasama tentang Pengembangan dan Implementasi Aplikasi Smart City dengan Kota Semarang, dan Pati pun tahun lalu sudah meluncurkan dan menerapkan konsep smart city.
Dengan ditandatanganinya perjanjian, maka aplikasi yang telah dipakai di Kota Semarang dapat diimplementasikan di Kabupaten Pati. Aplikasi ini tujuannya untuk mengefektifkan pemerintahan dan pelayanan ke masyarakat.
Wakil Walikota Semarang Hevearita G Rahayu dalam sambutannya di kantor walikota, berharap supaya perjanjian kerjasama yang kemudian diperkuat dengan studi implementasi dan replikasi ini, bisa bermanfaat dalam upaya penguatan komitmen untuk membangun Smart City.
“Kota Semarang walaupun telah menjadi kota cerdas namun tetap membutuhkan kerjasama dan koordinasi dengan Kabupaten dan Kota lain di Jawa Tengah. Hal ini penting. mengingat keberhasilan inovasi, program dan kegiatan tidak mungkin dicapai sendiri oleh sebuah daerah. Sehingga kegiatan seperti ini menjadi sebuah harapan besar bahwa kita bersama – sama dapat saling melengkapi,” ujar Wakil Walikota Semarang saat diwawancarai di sela-sela kegiatan tersebut.
Berbagai program inovasi yang telah dilakukan Kota Semarang, lanjut Hevearita, nantinya bakal ditularkan Diskominfo Kota Semarang pada Kabupaten Pati. Selain itu Wakil Walikota juga menawarkan Wabup beserta jajarannya untuk belajar secara menyeluruh soal Smart City tidak hanya di lingkup balai kota namun juga sampai ke OPD di Kota Semarang.
Sementara itu, saat ditanya soal alasan Pemkab Pati memilih Kota Semarang, Safin pun membeberkan alasannya. Sejak 2012 lalu, menurut Wabup, Kota Semarang telah mengaplikasikan sejumlah sistem yang berkonsep Smart City dalam rangka mempermudah pelayanan kepada masyarakat.
Kini daerah yang terkenal dengan penganan lumpianya itu merupakan satu dari empat kota yang menjadi kiblat pembangunan Smart City di Indonesia. Tiga kota lainnya adalah Surabaya, Bandung, dan Makassar. Safin juga mengatakan, kerjasama ini diharapkan bisa lebih ditingkatkan agar bisa memajukan potensi yang ada terlebih diwilayah Jawa Tengah.
Pihaknya juga mengajak Pemkot Semarang agar bersama-sama bisa memberikan kotribusi kepada negara. Karena bagaimanapun juga, menurut Safin, masyarakat Jawa Tengah memiliki satu visi yang sama untuk maju bersama.
"Jadi tidak usah jauh-jauh ke mana-mana karena dulure dewe bisa membantu," ungkap Wabup di hadapan Wakil Walikota Semarang.
Safin juga menjelaskan tentang hasil studi kali ini. "Setelah melihat di kota Semarang ini tentunya ada yang siap kita implementasikan di kabupaten Pati tetapi ya tidak semuanya, kita lakukan bertahap, tapi prioritasnya memang pada dimensi smart city yang terkait langsung dengan pelayanan masyarakat.
"Semoga apa yang kita lihat langsung di sini bersama segenap jajaran OPD dapat menjadi pembelajaran bagi kita dan yang sudah baik tentu bisa kita tiru dan kita terapkan di Kabupaten Pati", pungkasnya. (fn1 /FN /MK)