Posted on 18 Mar 2020
Bertempatkan di Pendopo Kabupaten Pati, diselenggarakan Rapat Evaluasi Pelaksanaan Penanggulangan Covid-19 Kabupaten Pati, Rabu (18/4).
Rapat evaluasi ini juga turut dihadiri seluruh Forkompimda Kabupaten Pati, para kepala OPD, seluruh direktur rumah sakit negeri dan swasta, seluruh Kepala puskesmas Kabupaten Pati, serta FKUB Kabupaten Pati juga MUI Kabupaten Pati.
Rapat evaluasi serta koordinasi ini diselenggarakan untuk meningkatkan kewaspadaan penularan, pencegahan, percepatan penyebaran coronavirus di Kabupaten Pati.
Bupati Pati Haryanto mengatakan, sebelum rapat evaluasi ini diadakan, pihaknya sudah mengadakan rakor dengan seluruh camat, kepala OPD, puskesmas, rumah sakit. Dimana rakor dilaksanakan sebelum merebaknya isu seputar covid-19 di Kabupaten Pati.
"Oleh karena itu pada hari ini diadakan rakor ini agar ada keselarasan penanganan kasus covid-19, karena Kabupaten Pati wilayahnya cukup luas," jelas Bupati.
Haryanto juga mengungkapkan Pemkab Pati telah melakukan berbagai antisipasi. Diantaranya adalah memberi kesempatan siswa TK hingga SMP untuk belajar di rumah. Sedangkan untuk ASN, kendati mendapat edaran dari Menpan-RB untuk bisa bekerja dari rumah, namun Bupati memilih untuk tetap memberlakukan jam kerja seperti biasa agar tidak menimbulkan kecemburuan antar instansi. "Yang jelas lebih baik tetap masuk seperti biasa akan tetapi harus berhati- hati dengan memakai masker dan menjaga kebersihan diri," terang Bupati lebih lanjut.
Antisipasi lain yang dilakukan Bupati, yaitu mengerahkan PMI Kabupaten Pati untuk melakukan penyemprotan disinfektan bagi tempat umum yang membutuhkan.
"Siapa yang mau minta pencegahan untuk semprot disinfektan baik itu tempat ibadah, pasar, atau tempat tempat umum lainnya silahkan menghubungi PMI Pati," ujar Bupati.
Bupati pun menghimbau, agar masyarakat tetap tenang dan melakukan antisipasi. Sesuai laporan Ketua Tim Tanggap Covid-19 dan laporan ke Gubernur Jateng, terdapat 2 PDP suspect yang ada di Pati. Ia pun meminta masyarakat agar tidak panik, karena kondisi pasien semakin membaik.
"Jadi, kita antisipasi bagi masyarakat paling tidak himbauan yang berbentuk regulasi untuk ditaati. Dimana sementara jangan berkumpul dalam jumlah banyak, jaga jarak, tidak bersalaman, jangan menjenguk ke rumah sakit bila tidak mendesak," imbuh Bupati.
Bupati menegaskan masyarakat perlu memahami kondisi ini. Bukan berarti Pemkab Pati melarang berkerumun, namun untuk mencegah penularan virus ia meminta masyarakat tidak berkumpul dalam jumlah banyak.
"Kita tidak akan tahu di sekitar kita ada yang terkena virus tersebut atau tidak. Dengan tidak bergerombolan setidaknya akan meminimalkan penularan virus tersebut," tegasnya.
Haryanto pun berharap masyarakat tidak hanya mengandalkan dokter dan petugas kesehatan. Ia mengajak masyarakat kompak bersama mengantisipasi dan memberikan contoh terhadap lingkungan.
"Dengan mensosialisasikan pola hidup sehat, lebih sering mencuci tangan, jangan berkumpul dengan jumlah banyak, menggunakan masker dan lainnya. Pemerintah dan masyarakat harus bersama sama, sejalan dan kompak," pungkas Bupati.
Sementara itu Wakil Bupati Saiful Arifin menambahkan, adanya musibah corona ini, jangan sampai menimbulkan ketakutan berlebih. "Jangan sampai dengan ketakutan ini, malah membuat menurunnya perputaran ekonomi khususnya diproduksi pangan. Sebab Pati merupakan salah satu penopang pangan atau swasembada pangan. Mari bagi seluruh elemen bersama sama khususnya para dokter dan tenaga kesehatan, kita patuhi dan jalani apa yang diperintahkan bapak presiden, gubernur untuk mengantisipasi corona ini," ajaknya.
Tak hanya Bupati dan Wakil Bupati, Sekda Suharyono pun mengakui kesulitan dalam pembelian disinfektan. "Ada dana tapi bahan tidak ada. Jadi perlu bersama-sama kemudian koordinasi antara pemerintah, mulai dari desa, kecamatan, kabupaten, provinsi, sampai ke pusat," tegas Sekda Pati. (po4/PO/MK)