Posted on 28 Okt 2017
Sempat redup dan tak terdengar gaungnya, Karang Taruna kini kembali moncer setelah beberapa saat yang lalu mereka getol menggarap pelatihan Kioson guna melawan menjamurnya toko modern.
"Era digital online seakan membingungkan pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) di Kabupaten Pati. Terlebih, karang Taruna di tiap desa yang terkesan lesu, kurang inovasi menggerakan perekonomian kecil. Namun hadirnya aplikasi Kioson, merupakan salah satu alternatif bersaing dengan pasar modern", ujar Saiful Arifin, Ketua Karang Taruna Kabupaten Pati yang baru saja dikukuhkan oleh Bupati Pati Haryanto usai upacara peringatan hari Sumpah Pemuda, di Stadion Joyokusumo Pati.
Meski baru dilantik hari ini, kiprah Wakil Bupati yang akrab disapa Safin ini sudah nampak sejak beberapa bulan sebelumnya. Bahkan banyak kegiatan yang digelar guna menyambut peringatan Sumpah Pemuda.
Dipilihnya solusi Kioson, menurut Safin, dilatarbelakangi banyaknya toko modern di Pati yang seharusnya mampu menampung produk UMKM daerah namun dalam prakteknya hal itu belum bisa berjalan optimal.
“Kalau kita protes dengan demo-demo saja percuma, apalagi kalau cuma berdiam diri. Lha Karang Taruna ini, kita ingin masyarakat memiliki saluran (produk UMKM) selain pasar tradisional dan toko kelontong itu untuk bersaing dengan hegemoni toko modern itu. Caranya dengan persaingan sehat,” terangnya.
Persaingan itu, lanjutnya, dibarengi dengan kualitas standar di toko modern. Dengan Kioson ini, peserta memanfaatkan fitur toko virtual berjejaring yang juga bisa diisi produk UMKM asal Bumi Mina Tani.
“Ini salah satu cara ya, pastinya bisa berkembang atau tidak tergantung dari anggota. Kalau anggota nanti bisa kita ajak berinovasi, ya insyaalah salah satu cara untuk menentukan perekonomian. Nah Kioson ini salah satu produk market. Dimana memanfaatkan Smartphone itu, pesennya online. Selain bisa bayar pulsa, BPJS dan liannya. Itu pun juga dapat profit,” terang pemilik salah satu hotel terkemuka di Pati ini.
Program Kioson yang bekerjasama dengan Karang Taruna ini merupakan yang pertama di Indonesia. Kabupaten Pati dipilih Kioson sebagai daerah yang potensial karena luas wilayah dan jumlah penduduk yang cukup banyak.
“Paling tidak bisa mengedukasi anak-anak muda bahwa potensi yang besar ini harus kita kelola dengan benar dan inovatif, supaya nanti Pati berkembang dengan pertumbuhan ekonominya. Harus ada trobosan-trobosan yang sesuai dengan tantangan zaman ini. Yang jelas era teknologi networking. Kioson ini salah satu caranya,” pungkas Safin. (fn4/FN/MK)