Posted on 08 Sep 2021
Proses pemilihan JPT Pratama Sekretaris Daerah telah melewati tahapan seleksi. Diantaranya uji kompetensi, rekam jejak, tes kesehatan, penulisan makalah, serta uji gagasan dan wawancara. Dari tujuh peserta seleksi, terpilih tiga nama calon Sekda dengan skor tertinggi.
Adapun ketiga nama yang lolos antara lain Jumani, Teguh Widyatmoko, dan Wahyu Setyawati. Ketiga orang peserta dengan skor tertinggi merupakan tiga terbaik dari tujuh orang yang ikut dalam seleksi JPT Sekda Kabupaten Pati.
Pengumuman ini tertuang dalam surat pengumuman panitia seleksi Nomor 026/Pansel-JPTP/VIII/2021 yang ditandatangani Sekda Pati Suharyono. Dengan demikian, tiga nama tersebut berhak dan diusulkan dalam proses selanjutnya sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Mereka juga melalui mekanisme seleksi yang melibatkan unsur independen di luar lingkungan Pemkab Pati, di antaranya pejabat Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Provinsi Jawa Tengah, akademisi Universitas Diponegoro, dan tokoh masyarakat/pakar pemerintahan.
“Jadi tidak hanya satu tahap yang dilalui untuk memunculkan tiga nama itu. Ada lima tahap. Masing-masing diuji. Uji kompetensi dilaksanakan langsung oleh Undip. Anggota pansel lain tidak ikut. Kemudian tes kesehatan langsung dilaksanakan RSUD Soewondo. Kalau rekam jejak yang tahu BKPP, jadi ditelusuri apakah dia pernah dijatuhi disiplin atau tidak,” kata Suharyono ketika ditemui di ruang kerjanya, Selasa (7/9/2021).
Pria yang akan segera purna dari jabatannya sebagai Sekda Pati ini menambahkan, uji gagasan dan wawancara dilakukan pansel di ruang Rayung Wulan. Dalam hal ini pengujian dari pihak Undip dilakukan secara virtual dan disaksikan langsung oleh Bupati.
Suharyono menegaskan, pihaknya sebagai Ketua Pansel bertanggungjawab penuh terhadap hasil seleksi yang memunculkan tiga nama yang sudah diumumkan. “Ini benar-benar melalui proses penyaringan yang transparan dan akuntabel,” tegas dia.
Pihaknya pun menekankan, dalam menyaring peserta, Pansel dipastikan tidak dicampuri pihak luar. “Sebab pansel juga terdiri atas unsur lembaga independen, tidak hanya orang sini saja. Mereka terpercaya dan mempertanggungjawabkan hasil seleksi sesuai lembaga masing-masing,” ujar dia.
Suharyono menambahkan, hasil seleksi ini sudah disampaikan pada Gubernur Jawa Tengah. Nantinya gubernur akan memberikan rekomendasi. “Tinggal nanti beliau waktunya kapan. Biasanya sebelum memberi rekomendasi, mereka (tiga peserta yang lolos seleksi) ditanya-tanya dulu. Semacam dites oleh gubernur. Informasinya nanti dilakukan secara virtual,” tutur dia.
Setelah gubernur memberi rekomendasi terhadap yang dinilai terbaik, hasilnya akan dikirimkan pada Komite Aparatur Sipil Negara (KASN). “Apabila nantinya KASN setuju, untuk selanjutnya bupati bisa melantik,” ucap Suharyono.
Untuk diketahui, sejak digelarnya seleksi terbuka calon Sekda Pati, muncul isu bahwa satu di antara tiga orang yang lolos seleksi jabatan sekda memiliki ideologi yang tidak sesuai dengan Pancasila. Pihaknya pun menepis tentang isu tak sedap tersebut. Menurutnya itu isu yang tidak bertanggungjawab.
“Itu hanya isu saja, tidak benar dan tidak berdasar. Lagi pula tidak ada buktinya. Saat assesment ada tes wawasan kebangsaan dan ketiganya lulus. Kami selaku ketua pansel harus percaya pada lembaga independen yang menguji. Lagipula rekam jejak peserta juga sudah diperiksa,” tandas dia.
Berikut adalah daftar riwayat hidup singkat tiga orang yang meraih skor tertinggi seleksi jabatan Sekda Pati.
1. Jumani
Lahir di Pati, 14 November 1970, Jumani menyelesaikan pendidikan magister di Universitas Stikubank jurusan Manajemen SDM pada tahun 2012. Pria yang saat ini menjabat Inspektur Daerah Kabupaten Pati ini pada 1994 tercatat pernah menjabat sebagai Plt Danramil Tanjung Raja Kabupaten Ogan Kemering Ilir, Sumatra Selatan. Sebelumnya, pada 1993 dia menjabat Perwira Pembantu Korem Garuda Dempo Palembang. Adapun pada 1995 dia bertugas sebagai Plt Perwira Seksi Sospol Kodim Ogan Komering ilir.
Setelah bertugas sebagai Pj Lurah Timuran, Kecamatan Banjarsari, Kota Surakarta pada 1995 sampai 1997, Jumani mendapat kepercayaan sebagai Kasubbag TU Pimpinan dan Keuangan Setda Surakarta hingga 2004.
Kemudian, Jumani mengawali karier di Pati sebagai Kasubbid Pengembangan Karier BKD hingga Februari 2009. Setelah itu dia berpindah-pindah jabatan dan instansi di lingkungan Pemkab Pati. Hingga kini dia menjabat Inspektur Daerah sekaligus Plt BKPP Pati.
2. Teguh Widyatmoko
Pria kelahiran Kendal, 28 Mei 1976 ini mengawali karier di dunia pemerintahan pada Januari 2000 di Kecamatan Dukuhseti. Dia pernah menjadi Sekretaris Kecamatan di Dukuhseti, Winong, dan Gabus sebelum kemudian menjadi Camat Tlogowungu pada 2012 dan Camat Juwana pada 2015.
Juli 2018 hingga Januari 2020, dia menjabat Kabag Tapem Setda Pati. Kemudian mulai Januari 2020 hingga kini dia menjabat Staf Ahli Bupati. Teguh Widyatmoko merupakan lulusan magister Unisbank pada tahun 1998. Pendidikan strata satunya ditempuh di STPDN.
3. Wahyu Setyawati
Perempuan kelahiran Wonosobo, 6 Mei 1966 ini menamatkan pendidikan S1 dan S2 di Universitas Diponegoro. Sejak 1995 hingga kini, dia berdinas di lingkungan Pemerintah Kabupaten Pati. Di antaranya menjadi Kasubbag Pengolahan Data di Sekretariat Daerah tahun 1995- 1998. Kasubbag Pemuda dan Olahraga Pemuda dan Olahraga 1998-2001. Pernah menduduki jabatan Kasubbid Penyusunan Rencana Program dan Kasubbid PPD di Badan Kepegawaian Daerah. Selanjutnya Jabatan Kabid info Data dan Sekretaris BKD juga pernah ia emban. Ia juga pernah menjabat sebagai Kabag Perlengkapan di Sekretariat Daerah, sebelum menjabat sebagai Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Pati hingga saat ini.