Sekolah Harus Pandai Bidik Peluang

Posted on 24 Nov 2017


Sekolah Harus Pandai Bidik Peluang

Pihak sekolah, harus pandai membidik peluang agar siswa bisa menorehkan prestasi. Terlebih lagi untuk prestasi atletik siswa atau prestasi non akademik.

Disamping itu, para tenaga pengajar khususnya. Harus dapat melihat potensi siswa dan memperhatikan pola pelatihan serta membidik peluang.

Menurut guru pendidikan jasmani olah raga dan kesehatan (PJOK) SD N Padangan, Muhammad Soleh, pihaknya mempunyai rancangan strategi jangka pendek, menengah dan panjang. Agar anak didiknya mampu menorehkan prestasi yang membanggakan baik bagi sekolah ataupun untuk orang tua.

“Sedangkan potensi yang ada di sini untuk olah raga untuk siswa sini karena fisik anaknya kecil-kecil. Kami memfokuskan siswa untuk menguasai olah raga panahan,” bebernya yang juga pernah menjadi wasit sepak bola tingkat nasional.

Kedua, cabor panahan adalah cabor langka. Untuk di winong paling hanya dua SD yang ada. Di Pati pun tidak banyak meski di masing-masing kecamatan sudah ada.

Disamping itu terangnya, untuk olah raga panahan masih belum begitu di lirik oleh instansi sekolah yang ada di Kabupaten Pati. Ditambah lagi, ketika terlalu banyak membica cabang olah raga juga akan percuma. Lantaran, dalam pembinaannya juga tidak bisa maksimal.

“Ini merupakan salah satu strategi agar prestasi siswa bisa di optimalkan. Kami sebagai guru olah di sini hanya menyiapkan tenis meja dan panahan. Agar, bisa fokus dalam melakukan pembinaan,” jelasnya.

Hal tersebut berbuah manis, lantaran pada kejuaran popda 2017 beberapa waktu lalu. SD N Padangan bisa menyabet 9 medali emas. Cabang olah raga tenis meja pada popda 2016 kami mewakili kecamatan winong untuk melenggang di tingkat kabupaten. Bisa meramaikan pertandingan sampai babak 8 besar.

“Sedangkan, pada popda 2016 silam untuk olah raga panahan. Siswa kami dapat mewakili ditingkat provinsi untuk kategori putri. Beberapa waktu lalu, siswa kami juga menyabet juara dua untuk lomba panahan pada kejuaran panahan Bupati Pati Cup tingkat Jawa Tengah,” terangnya.

Yang terpenting imbuhn Soleh, potensi siswa dan sarana pendukung yang ada di sekolah juga di persiapkan secara matang. Serta bagaimana mengatur pola pelatihan, dan harus pinter membidik peluang. Karena, ini merupakan strategi untuk siswa agar bisa berprestasi.

“Pelatih atau seorang guru kan tidak hanya mengandalkan siswanya nya saja. Tetapi juga harus mengetahui kemampuan siswa yang akan mengikuti kompetisi,” pungkasnya.

Cara ini sendiri, juga diharapkan bisa diterapkan sekolah tidakhanya untuk bidang non akademis tetapi juga diterapkan pada bidang akademis siswa. Sehingga, potensi siswa bisa lebih optimal dengan konsentrasi pengawasan dan pelatihan yang terfokus.(po/PO/MK)