Posted on 27 Okt 2019
Minggu (27/10), digelar Turnamen Catur Non Master Piala Bupati Cup II tahun 2019 yang bertempat di Aula SMA Negeri 2 Pati.
Dalam laporannya, Kepala Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata (Dinporapar) Kabupaten Pati, Slamet Singgih Purnomojati menyampaikan tujuan digelarnya turnamen ini sebagai ajang pencarian atlet catur berbakat di Kabupaten Pati, juga untuk bahan evaluasi pembinaan atlet catur di tingkat Kabupaten Pati.
"Sebagai arena untuk mengukur sejauh mana pembinaan atlet catur di tingkat regional Jawa Tengah bahkan di tingkat nasional. Juga untuk memasyarakatkan olahraga di Kabupaten Pati. Khususnya catur ", ujarnya.
Adapun rincian atlet yang ikut dari berbagai daerah ialah sebagai berikut, Banten 3 atlet, Madiun 1 atlet, Tuban 2 atlet, Surabaya 1 atlet, Pati 138 atlet, Kudus 34 atlet, Jepara 24 atlet, Semarang 41 atlet, Rembang 23 atlet, Batang 1 atlet, Pekalongan 2 atlet, Kendal 7 atlet, Surakarta 3 atlet, Blora 11 atlet, Boyolali 5 atlet, Tegal 2 atlet, Pemalang 4 atlet, Brebes 1 atlet, Purworejo 2 atlet. Salatiga 3 atlet dan Grobogan 6 atlet.
"Kelompok umur U 12 diikuti 62 atlet, U 15 diikuti 42 atlet, U 18 diikuti 17 atlet, dan untuk kelompok senior diikuti sebanyak 202 atlet", paparnya.
Sementara itu, Bupati Pati Haryanto yang hadir guna membuka turnamen tersebut mengatakan bahwa saat ini digelar lomba catur dengan memperebutkan Piala Bupati Cup di tahun kedua terdapat perbedaan. Animo peserta calon master yang ikut dalam turnamen ini di tahun lalu diikuti sebanyak 109, dan di tahun 2019 ini sebanyak 323.
"Ini merupakan bukti bahwa kecintaan masyarakat terhadap olahraga asah otak itu ada dimana mana", ujarnya.
Bagi Haryanto, olahraga catur Ini ialah permainan yang mengasikkan. Untuk orang yang tidak terbiasa, pasti akan jenuh. Namun bagi yang telah terbiasa pasti akan senang. "Kita ucapkan terima kasih bagi para atlet yang mengikuti turnamen ini. Khususnya para atlet yang dari luar daerah", imbuhnya.
Bupati memaparkan, tujuan turnamen ini yaitu yang pertama untuk kompetisi. Sedangkan untuk yang kedua ialah untuk berekreasi. "Kalau wisata memang masih belum maksimal. Namun wisata religi nya ada banyak sekali terlebih wisata kulinernya. Seperti nasi gandul, tewel, soto ayam kemiri, kepala manyung dan masih banyak sekali", urainya.
Tak hanya itu, juga ada wisata pengrajin seperti batik, kuningan maupun kerajinan - kerajinan lain yang ada di Kabupaten Pati.
Bupati meyakini bahwa kompetisi ini sebagai pemanasan bagi para atlet, khususnya yang dari luar daerah. Sebab tahun mendatang, akan digelar Kejuaraan Provinsi Jawa Tengah yang bertempat di Kabupaten Pati. "Saya menyambut baik kompetisi seperti ini. Dan pasti juga tidak semua yang ikut kompetisi ini menjadi juara semua. Jadi kalah menang sudah biasa", pungkasnya. (po1/PO/MK)