Posted on 12 Mar 2018
Komitmen Pemerintah Kabupaten Pati untuk mewujudkan Pati sebagai pusat sentra peternakan domba akan terus diupayakan. Hal itu disampaikan Wakil Bupati Pati Saiful Arifin saat mendatangi paguyuban kelompok ternak di Kecamatan Tlogowungu, Minggu (11/3).
Dihadapan paguyuban kelompok ternak, Wabup mengemukakan, saat ini Pati masih menjadi setra peternakan ayam. Akan tetapi untuk beternak ayam membutuhkan modal yang cukup banyak. Selain itu, yang berternak ayam kebanyakan orang yang memiliki modal besar.
"Kami akan terus melakukan pendampingan terhadap masyarakat yang memiliki komitmen bersama dalam mengembangkan domba dan bebek di Pati," tegasnya.
Pria yang akrab di sapa Safin ini menjelaskan, sentra peternakan domba di Pati dapat terwujud.
Namun saat ini kebanyakan peternak di Pati masih mengadopsi sistem lama dalam melakukan perternakan Domba. Untuk itu perlu adanya pendampingan secara intens mengenai cara meningkatkan keuntungan para peternak yang sudah ada. Dengan sistem yang tertata maka peternak bisa menambah penghasilannya.
“Saya akui banyak peternak di Pati yang pandai dalam melakukan pemeliharaan hewan ternaknya. Akan tetapi saat masa panen, peternak sering permainkan harganya oleh para pedagang. Jika barang banyak harganya dibeli dengan harga yang murah. Namun, saat mencari bibit untuk ditembak harganya sangatlah tinggi," sesal Safin.
Selain permainan harga, lebih lanjut Safin mengungkapkan, peternak sering dirugikan dengan stok bibit yang harganya sulit dan mahal. Seperti yang dialami peternak domba yang tergabung dalam kelompok domba Tlogowungu. Mereka masih membeli bibit dari Jawa Timur.
Ia memahami, yang ditakutkan petani saat panen, adalah tidak lakunya hasil ternak. Hal itulah yang mudah dimanfaatkan para tengkulak untuk mempermainkan harga.
“Untuk itu kami memberikan edukasi untuk kesejahteraan para peternak, mulai dari cara memberikan pakan sampai penggemukan domba. Untuk penjualan nantinya kami akan mencarikan pembeli sehingga para peternak tidak kebingungan dan rugi, untuk itu harus diciptakan sistem secara berkelompok dan mandiri,” tandasnya. (po2/PO/MK)