Posted on 27 Sep 2017
Meski sering diberikan pengarahan bahkan Dispermades juga telah menurunkan tim ke lapangan, pencairan Dana Desa tahap dua masih terkendala. Hal itu disebabkan faktor Sumber Daya Manusia (SDM) yang kurang memadai.
Kasi Sarpras dan Pelayanan Dasar Desa, Dispermades, Kasjono mengatakan bahwa pada dasarnya semua desa sudah mengajukan pencairan namun masih ada beberapa berkas yang belum sempurna. Sehingga desa harus menyempurnakan yang kurang sebelum dicairkan. Dalam penyaluran dana desa (DD) tahap kedua ini tercatat masih ada sekitar 87 desa yang belum mencairkan.
“Rata-rata kendalanya karena faktor sumber daya manusia (SDM)nya yang kurang. Sedangkan mereka masih mengerjakan sejumlah progam lainnya,” jelasnya.
Dia mengakui, pihaknya juga telah sering melakukan pengarahan dengan mengumpulkan para perangkat desa terkait pencairan Dana Desa. Bahkan Dispermades telah menurunkan tim ke lapangan untuk membantu kendala yang ada.
“Hal itu dilakukan agar proses pencairan dapat dipercepat. Namun kendalanya memang kurangnya jumlah SDM,” imbuhnya.
Kasjono menambahkan, pihaknya berharap pada November, semua desa sudah mencairkan baik DD maupun ADD sehingga Desember nantinya pemerintah desa bisa segera merancang APBDes untuk pencairan tahun 2018 mendatang.
Dipaparkannya, pada 2017 sendiri dikucur Dana Desa senilai Rp 317.453.410.000. Jumlah itu disalurkan dalam dua tahap. Pada tahap pertama dicairkan 60 persen atau sebesar Rp 190.472.046.000. Sedangkan untuk tahap kedua ini disalurkan 40 persen atau sebesar Rp 126.981.364.000.
Selain itu, Kasjono berujar bahwa pada 2018 mendatang bakal ada program inovasi desa. Progam itu meliputi bidang pembangunan ekonomi lokal dan kewirausahaan, pengembangan sumber daya manusia (SDM), pelayanan sosial dasar dan pengembangan infrastruktur desa.
“Progam itu untuk menunjang kemandirian desa. Dan diharapkan bisa mempercepat penanggulangan kemiskinan di desa melalui pemanfaatan DD secara lebih berkualitas,” pungkasnya.(fn/FN/MK)