Rawan Hadapi Konflik, Anggota Satpol PP Dibekali Ilmu Bela Diri

Posted on 08 Apr 2019


Rawan Hadapi Konflik, Anggota Satpol PP Dibekali Ilmu Bela Diri

Untuk membekali para anggota Satpol PP dengan fisik dan mental yang kuat, Satpol PP Pati mengadakan agenda lari pagi dilanjutkan dengan latihan ilmu bela diri. Kepala Satpol PP Pati yang diwakili oleh Kabid Tribumtranmas, Udhi Harsilo Nugroho mengatakan, kegiatan Kesamaptaan tidak hanya senam maupun lari - lari saja, namun juga dibekali dengan ilmu bela diri.

"Dengan kegiatan ini, kita berusaha mempersiapkan bagi para anggota Satpol PP bahwasanya ketika bertugas di lapangan, sangat rawan akan terjadinya masalah bahkan konflik", ungkapnya saat ditemui kemarin, Sabtu (6/4/2019).

Oleh sebab itu, pihaknya menjelaskan bahwa dengan diadakannya kegiatan kesamaptaan seperti ini, para anggotanya akan jauh lebih siap ketika menghadapi berbagai kemungkinan konflik di lapangan. "Semoga ini sebagai bekal dan persiapan para anggota untuk dapat membekali dan menjaga dirinya agar tidak cidera serta dapat menghindari konflik sedini mungkin", harapnya.

Rencananya, kegiatan kesamaptaan ini akan dijadwalkan setiap 2 minggu sekali. Selain itu, dengan kegiatan ini, harapannya agar para anggota Satpol tidak hanya berbekal ilmu bela diri saja, namun juga dapat menciptakan atlet - atlet bela diri.

Sementara itu, anggota Satpol PP sekaligus atlet Tarung Drajat, Subagja mengungkapkan bahwa kegiatan kesamaptaan seperti ini merupakan kebanggaan bagi dirinya yang mendapat amanah memberikan latihan dasar kepada para anggota Satpol PP.

"Disini kita berlatih teknik dasar dalam seni tarung drajat. Salah satunya adalah bela diri praktis bagaimana caranya kita melepaskan atau mengeluarkan dari serangan lawan secepat dan sepraktis mungkin", ungkap atlet tarung drajat yang telah menyabet medali emas di ajang Porprov 2018 di Solo beberapa waktu lalu serta kejuaraan lainnya.

Dia mengungkapkan bahwa para anggota Satpol PP dapat merespon dan memahami segala teknik dalam latihan dasar yang diajarkannya tanpa mengalami kesulitan.

"Untuk berlatih, pada dasarnya diperlukan waktu selama 1 tahun. Namun, ketika sudah masuk di dalam instansi seperti ini, kita harus mempersiapkan dan membekali terhadap berbagai konflik yang muncul di lapangan. Kejadian tersebut seperti ketika proses pembongkaran, maupun penertiban yang sering menimbulkan konflik", imbuhnya.

Dengan adanya pembekalan seperti ini, harapannya dapat untuk meminimalisir segala bentuk konflik yang terjadi di lapangan ketika bertugas. (po1/PO/MK)