Posted on 18 Des 2019
Bupati Pati Haryanto mengatakan, persiapan menjelang Natal dan tahun baru (Nataru) kali ini harus dilakukan secara khusus dan integratif. Mengingat, Natal 2019 dan malam tahun baru 2020 bersamaan dengan penanganan pasca-Pilkades.
Untuk diketahui, pada 21 Desember 2019 mendatang, 121 desa di Kabupaten Pati akan menggelar Pilkades secara serentak. Menurut Haryanto, antisipasi perlu dilakukan terkait berdekatannya waktu Pilkades dengan momentum Nataru.
Hal tersebut diungkapkan dalam Rapat Koordinasi Ekonomi, Keuangan, dan Industri Daerah (Ekuinda), Menjelang Hari Raya Natal 2019 dan Tahun Baru 2020 di Ruang Penjawi Sekretariat Daerah Kabupaten Pati, Selasa (17/12).
"Meski persiapan jelang Nataru adalah agenda rutin setiap tahun, dan intensitas pemudik tidak sebanyak ketika Idul Fitri, kita jangan sampai kecolongan. Sebab ini bersamaan dengan pasca-Pilkades serentak. Dari sekian banyak Cakades, pasti ada yang tidak puas. Sebab, dari 282 calon yang berlaga, hanya 121 yang akan terpilih. Ini harus kita antisipasi" ungkap Haryanto.
Menurut Haryato, mendekati Natal ini, ada kemungkinan politisasi agama dalam kontestasi Pilkades. Sebab, dari sekian banyak kontestan, ada pula yang nonmuslim. Menurutnya, keadaan ini boleh jadi akan jadi trik politik oleh pihak-pihak tertentu.
"Kita khawatir kalau ini dimanfaatkan dengan tidak baik. Mudah-mudahan tidak terjadi, tapi kita harus waspada. Dalam langkah antisipasi, yang paling perlu memberi perhatian ekstra ialah Muspika (Forkopimcam)" ujarnya.
Haryanto pun berpesan, "pada intinya berharap semua pihak ikut menjaga kondusifitas, agar umat Nasrani dapat merayakan natal dan melaksanakan ibadah dengan baik. Ia tidak ingin ada situasi tertentu pasca-Pilkades yang dapat mengganggu kekhusyukan umat Kristen dalam merayakan Natal", ujarnya.
Adapun hal-hal lain terkait antisipasi Nataru, di antaranya ketersediaan bahan pokok, harga-harga barang, angkutan kendaraan, dan hal lain terkait perhubungan, menurutnya tidak ada persoalan.
"Kalau terkait bahan pokok tidak akan kurang. Harganya juga stabil. Tidak ada persoalan. Karena belanja warga saat Nataru masih wajar. Hanya saja kita harus antisipasi lebih awal kemungkinan gejolak kenaikan harga yang akan terjadi sekira lima bulan ke depan karena hari raya Idul Fitri", imbuh Bupati. Terkait marka, rambu jalan, angkutan, menurut Bupati juga tidak ada persoalan. (po4/PO/MK)