Posted on 17 Okt 2017
Harga cabai sejak 4 bulan terakhir di tingkat terendah. Petani cabai di Desa Ngurensiti, Wedarijaksa mengatakan, harga bekisar Rp7.000/kg hingga Rp10.000/kg. Karena itu, petani berencana beralih komoditi. Namun belum menemukan jenis komoditi yang cocok.
Menurut petani cabai, Saridah, warga RT05/RWIII, Desa Ngurensiti, kondisi cuaca yang tak menentu mempengaruhi tumbuh kembang cabai. “Fluktuasi harga cabai rawit dan cabai merah hanya sedikit, berada di kisaran Rp500/kg hingga Rp1.000/kg,” bebernya.
Meski harga cabai sempat meningkat saat hari raya Idul Fitri, namun keadaan itu tidak berlangsung lama. “Padahal biaya perawatan tanaman cabai cenderung tinggi. Ditambah lagi, adanya serangan penyakit daun keriting,” jelasnya.
Meskipun ada alternatif untuk menanam bawang merah, namun petani masih ragu. Sebab, biaya perawatan dengan hasil panennya cenderung tidak seimbang.
“Saat ini hama ulat pada bawang merah tengah merajalela dan sulit ditangani. Kami juga pernah mengalami kegagalan beberapa kali saat menanam bawang merah. Karena itu, petani enggan beralih dari cabai ke bawang merah, karena sama-sama tidak menguntungkan,” keluhnya. (fn/FN/MK)