Posted on 30 Nov 2017
Pondok Pesantren merupakan tempat yang tepat untuk memperdalam ilmu-ilmu agama. Keberadaa Kyai, santri dan kitab kuning menjadi ciri khusus pesantren. Selain aktivitas mengaji, aktivitas pengkajian pengetahuan juga didapat langsung dari sumber yang jelas serta diajarkan langsung oleh seorang guru.
Berbagai kitab kuning yang umumnya dipelajari di pesantren di antaranya kitab-kitab Nahwu seperti Nahwu Wadih 1-3, Al Imriti, Ibnu Aqil, Al Jurumiyah, Al Mutammimah. Juga kitab-kitab Shorof seperti Amsilatul Tasrif, Unwaanudh Dhorof dan Qowaidul I'lal. Kedua ilmu tersebut merupakan ilmu alat untuk penguasaan kitab kuning.
"Nahwu dan Shorof merupakan ilmu gramatikal bahasa arab. Keduanya itu ilmu alat untuk penguasaan kitab kuning," kata pengasuh Pondon Pesantren Darun Nasri, Tayu Wetan, Mohammad Muhyiddin kepada Harianpati.com.
Kitab-kitab lain yang diajarkan di pesantren adalah ilmu Hadits. Di antara kitab-kitabnya adalah Arbain Nawawi, Riyadlus Sholihin, Ar Tajidus Shorih, Bulughul Marom, Jawahirul Kalamiyah, Shohih Bukhori. Kitab-kitab tentang perilaku Nabi Muhammad SAW tersebut diajarkan secara bertahap sesuai kemampuan santri. Kitab-kitab Tafsir, di antaranya Tafsir Alfatihah, Tafsir Yasin dan Tafsir Jalalain. Ilmu Fiqih, diajarkan menggunakan kitab-kitab seperti Al Mawadiul Fiqhiyyah, Attaqrib, Fathul Muin, Salamut Taufiq, Fathul Qorib dan Kifayatul Ahyar.
Selain itu, juga terdapat kitab-kitab yang memelajari keesaan Allah. Yakni ilmu Tauhid, di antaranya adalah kitab Fathul Majid, Mawadiul Awalliyah dan Jawahirul Kalamiyah. Sedangkan ilmu tentang tingkah laku atau Akhlaq, diajarkan melalui kitab Akhlaq Lilnanin, Tafsirul Kholag, At Taklimul Muta'alim dan Biwashoya.
"Sejumlah kitab kuning tersebut, biasanya memang diajarkan di pesantren. Jadi untuk memperdalam ilmu agama, pesantren merupakan tempat yang tepat," pungkasnya. (po/PO/MK)