Posted on 25 Sep 2017
Perpustakaan di Desa Bogotanjung, Gabus memprihatinkan. Karena, tidak adanya ruangan baca. Bahkan lokasinya masih ikut kantor kepala desa setempat. Selain itu, buku yang ada tidak ada perubahan sejak pascalomba di Jawa Tengah (Jateng) beberapa waktu lalu.
Wartono Kepala Desa Bogotanjung mengatakan, perpustakaan yang berada di balai desa ini sudah lama. Yakni sebelum dia menjabat menjadi kepala desa setempat. ”Perpustakaan ini dahulu sangat bagus. Sebab pernah juara lomba di Jateng,” ungkap Wartono.
Selain itu, perpustakaan ini dahulu sering dijadikan tempat belajar anak-anak. Bahkan pengelolannya dipantau langsung oleh perpustakaan daerah Pati. selain itu, setiap seminggu diadakan perpustakaan keliling dua kali.
Namun, saat ini kondisinya memprihatinkan. Sebab tidak memiliki ruangan. Selain itu, perpustakaan hanya memiliki dua rak yang dipenuhi buku. Bahkan lokasinya masih ikut kantor kepala desa.
Selain itu, kondisi ruangannya terbilang sempit. Yakni hanya 2x3 meter. Jadi, ketika ada anak membaca buku di sana merasa tidak nyaman. Kondisi minim itu disebabkan belum adanya dana untuk perbaikan.
”Kondisi perpustakaan yang minim karena beberapa hal. Pertama, dalam pengelolaannya kurang maksimal. Selain itu, jenis buku yang ada di perpustakaan masih sama seperti dahulu. Ditambah lagi minat membaca warga setempat kurang,” paparnya.
Tidak seperti saat mendekati lomba di Jateng. Kabarnya kurangnya minat membaca warga dikarenakan dahulu hadiah yang didapatkan tidak sebanding dengan usaha dilakukan warga desa. Kalau ada anggarannya, tahun depan perpustakaan dibuatkan ruangan. (fn/FN/MK)