Pernah Putus Sekolah dan Jadi Kernet Bus, Pria Ini Kini Jadi Kepsek

Posted on 23 Okt 2017


Pernah Putus Sekolah dan Jadi Kernet Bus, Pria Ini Kini Jadi Kepsek

SUYONO kepala SDN Plosojenar, pernah berhenti sekolah menengah atas (SMA) dan bekerja sebagai kernet bus. Ia harus rela menjadi kernet bus selama 2 tahun lantaran tidak punya biaya untuk meneruskan sekolah.

Guru, merupakan alur kehidupan yang harus dilalui Suyono. Karena, profesi itulah yang ia dambakan. Iaberahap, agar para siswanya tidak mengalami apa yang pernah dilakukan saat masih mengenyam pendidikan.

Pria kelahiran 5 Februari 1964 ini, merasakan kenangan pahit tersebut saat lulus sekolah menengah pertama (SMP) 1 Jakenan pada 1980 silam. Selang satu tahun berjalan mengenyam pendidikan di SMA Rembang, Suyono terpaksa harus berhenti sekolah.

Sebab, ibu kandung yang membiayai sekolahnya sedang sakit parah. Sehingga Suyono harus kembali ke Bumi Mina Tani dan ikut dengan saudaranya, bekerja menjadi kernet bus. ”Saya menjadi kernet bus dari 1981 sampai 1982, dan selama itu saya terus terharu dan terkadang menangis ketika melihat anak seusia saya sekolah dengan riang,” beber pria yang menjadi kepala SDN Plosojenar pada 28 Desember 2012 silam sampai sekarang.

Pria asal RT05/RWII, Desa Tanjungsari, Jakenan ini mengisahkan, setelah punya cukup biaya, ia nekatmenempuh kursus pendidikan guru (KPG) pada 1983. Tidak berhenti sampai di situ, Suyono juga terpaksa mengambil jam siang untuk mengikuti KPG karena saat pagi pihaknya harus bekerja untuk bisa memenuhi biaya pendidikan dan keperluan sehari-hari.

”Alhamdulillah berhasil menyelesaikan pendidikan guru tersebut pada 1985. Ketika saya teringat kenangan tersebut saya terharu dan menangis. Sebab saya tidak percaya bisa menjadi seperti saat ini,” papar suami dari Pariyati ini.

Pria yang diangkat menjadi pegawai negeri sipil (PNS) sejak 1 Maret 1991 tersebut mengatakan, setelah lulus pendidikan KPG sempat melalui wiyata bakti sebagai guru selama beberapa tahun.

”Saya juga sempat mengajar di SDN Tanjungsari II Jakenan pada 1985 dan di pindah tugaskam di SDN Sitimulyo, Pucakwangi pada 1988. Baru setelah itu, saya diangkat jadi PNS pada 1991,” jelas ayah dari 3 anak ini.(fn/FN/MK)