Posted on 12 Nov 2018
Pada peringatan Hari Kesehatan Nasional (HKN) tahun 2018, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pati khususnya Dinas Kesehatan (Dinkes) memfokuskan diri pada upaya untuk mencegah intensitas kematian ibu hamil serta stunting.
Stunting merupakan masalah gizi kronis yang disebabkan oleh asupan gizi yang kurang dalam waktu lama, umumnya karena asupan makan yang tidak sesuai kebutuhan gizi.
Ketua Panitia HKN Pati, Joko LW mengatakan, disamping stunting, angka kematian ibu melahirkan pada 2017 masih tinggi dan diharapkan tahun ini bisa turun.
Untuk menekan angka kematian ibu melahirkan, masyarakat yang terindikasi memiliki resiko tinggi atau Resti akan dipantau secara intensif oleh Dinas Kesehatan. "Karena langkah ini bisa menurunkan angka kematian ibu melahirkan jika penanganannya benar", jelasnya.
Sedangkan untuk stunting memang perlu penanganan khusus. Saat ini dinas kesehatan menyiapkan Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) yang digunakan sebagai transport bantuan untuk mencari anak yang menderita stunting.
"Ini merupakan amanat presiden di mana tidak boleh ada lagi masyarakat Indonesia yang menderita stunting meski tantangan ini berat karena banyak kasus yang terjadi," bebernya.
Sementara itu, dalam ramah tamah di Pendopo, usai upacara, Bupati Pati Haryanto menegaskan bahwa ketika kasus kematian ibu melahirkan, stunting, dan permasalahan kesehatan lainnya bisa ditekan, maka tingkat harapan hidup dan taraf kesehatan masyarakat dapat semakin meningkat.
"Ini bisa dibuktikan di mana harapan hidup masyarakat yang dulunya hanya di usia 60-67 tahun saat ini sudah mencapai usia 73 tahun," ungkap Bupati.
Hal itu, lanjutnya, juga harus diimbangi dengan peningkatan layanan kesehatan masyarakat. Tetapi, lanjut Haryanto, yang terpenting adalah kebersamaan dan tidak saling menjatuhkan sehingga diharapkan bisa saling mengisi dan memberi masukan untuk kinerja yang lebih baik lagi
"Mari kita benahi bersama, kinerja pelayanan kesehatan dengan sistem yang saat ini telah kita perbarui menggunakan aplikasi smart city," tutur Bupati.
Meski demikian, masyarakat menurutnya juga harus diberikan sosialisasi, terlebih untuk peningkatan layanan penggunaan aplikasi. Sehingga, apa yang telah diprogramkan bisa dinikmati secara menyeluruh oleh masyarakat sebab saat ini masyarakat dituntut agar bisa mendapat derajat kesehatan yang lebih tinggi.
"Dengan fasilitas yang ada, diharapkan antisipasi dalam menangani kasus penyakit atau permasalahan kesehatan lainnya lebih ditingkatkan. Apalagi kesehatan untuk masyarakat tidak mampu, yang mana biaya kesehatannya ditanggung oleh pemerintah," tandasnya.
Usai upacara, dilakukan pula penyerahan hadiah dan pengumuman juara lomba dalam rangka peringatan HKN. (fn1 /FN /MK)