Penulis Asal Pati, Sumbangkan Karya Bagi Aksi Sosial

Posted on 12 Nov 2017


Penulis Asal Pati, Sumbangkan Karya Bagi Aksi Sosial

Bukan hanya mampu mengurai gejolak di dalam diri, penulis asal Pati, Laksmi Anindya Cahyanti, mengaku menulis memberi banyak arti bagi kehidupannya. Lewat karyanya, ia juga bisa banyak berbuat bagi kepentingan sosial.

Bermula dari kebiasaan menulis buku harian ketika duduk di SD, kemampuan menulis, Ami, begitu ia disapa, perlahan berkembang. Penulis produktif ini mulai menulis novel saat SMP.

Berlanjut ketika SMA, dara kelahiran Denpasar 15 Oktober 1993 itu mulai melirik puisi. Dan semua potensi menulis dalam bidang sastra tersebut terus diasah ketika menjadi mahasiswa.

“Waktu SD, iseng-iseng menulis buku harian. Kemudian SMP pernah menulis sebuah novel yang kemudian dibaca teman sekelas,” kenang penulis yang tinggal di Desa Tamansari, Tlogowungu ini.

Kebiasannya menulisnya tumbuh lantaran dirinya telah termasuk orang yang sulit mengungkapkan sesuatu lewat ucapan.

“Jadi saya itu ketika menyampaikan sesuatu hal, selalu susah jika dengan lisan. Akhirnya saya ungkapkan itu lewat tulisan,” ungkap anak ke dua dari empat bersaudara itu.

Menurut Ami, ketika kita berbicara secara langsung, belum tentu orang akan mau mendengar dan langsung memahami apa yang dibicarakan. Namun dengan tulisan, paling tidak, jika mau membaca, hal itu bisa diulang kembali.

Ami mengaku, berbagai manfaat menulis ia rasakan. Di antaranya adalah sebagai semacam jalur pelarian dari kenyataan, hiburan ketika tugas menumpuk hingga menjadi kebutuhan. Dengan menulis, Ami mengaku mendapatkan kepuasan pribadi, kewarasan, kenyamanan, dan pengakuan.

“Menulis buatku semacam terapi biar gak stres. Termasuk bikin waras kan. Nulis itu bikin puas. Kalau udah nulis, rasanya lega,” bebernya.

Sejumlah karyanya kini sudah termuat dalam berbagai antologi cerpen. Di antaranya berjudul Romantika Cinta Pertama (2015), Kepadamu, Dengan Sepenuh Hati (2015), I Love Me (2015), Inspirasi Cinta (2016), Karena Aku Sayang (2016) dan Esok (2017).

“Antologi yang Karena Aku Sayang itu, hasilnya untuk penggalangan dana hewan,” katanya yang dikenal juga sering menyumbangkan hasil karyanya untuk aksi sosial.

Sedangkan ratusan puisinya juga telah tertuang dalam berbagai antologi. Di antaranya Senja Bercerita (2015), Sapa Sira Sapa Ingsun (2015) dan Manusia (2016).

Ami berharap, dirinya bisa terus berkarya dan menjadi inspirasi banyak orang, terutama perempuan. “Dalam waktu dekat, juga akan terbit antologi cerpen yang berjudulJamuan Jiwa. Kumpulan cerpen itu ditujukan untuk penggalangan dana kemanusiaan,” pungkasnya. (fn/FN/MK)