Posted on 06 Okt 2017
Dengan omzet perbulan sekitar Rp350 juta, Sudiyono warga Dukuh Wartur, Desa Srikaton, Kecamatan Jaken sukses mengembangkan usaha olahan mentimun Jepang. Sedang keuntungan bersih hingga Rp15 juta perbulan.
Produk yang dihasilkan merupakan produk mentimun Jepang berupa fermentasi setengah jadi. Lantaran untuk proses finishing masih dilakukan oleh pihak ketiga, PT. Karomah Bumi Wasesa di Klaten.
“Sebab ketika melakukan proses ekspor sendiri prosesnya cenderung rumit. Ditambah lagi modal yang sedang kami pakai adalah modal pinjaman dari partner kerja. Sehingga kami harus menyisihkan keuntungan untuk memberi bagi hasil kepada pemilik modal,” jelasnya.
Produksi olahan setengah jadi tersebut, dilakukan dengan cara membelah dua mentimun Jepang dan dikeluarkan isinya. Setelah itu, mentimun yang sudah jadi dilakukan pemeraman atau proses fermentasi dengan cara ditata kedalam wadah dengan ditaburi garam groso selama satu bulan.
“Setiap kilogram olahan mentimun Jepang ini dihargai pabrik Rp5.000 perkilogram. Sedangkan kami membeli hasil panen dari petani di kisaran harga Rp1.500 perkilogram,”pungkasnya. (fn/FN/MK)