Posted on 12 Des 2017
Meski berbagai cobaan datang silih berganti, Rusmani (44) dan Muryati (41) tidak patah arang. Pasangan Suami Istri (Pasutri) warga Desa Kedungbulus RT 01 RW 01, Gembong ini terus berinovasi membuat produk baru. Saat ini, mereka mampu menyerap puluhan tenaga kerja.
Usaha pengolahan limbah garmen yang ditekuni Pasutri ini bernama CV. Mahakarya Mulya. Perusahaan yang berdiri sejak tahun 2010 tersebut merupakan perusahaan yang mengolah limbah garmen menjadi batal, guling, kasur lantai dan sebagainya.
Muryati menceritakan, dirinya dan suami memang suka berwirausaha. Usai menikah pada 1996, uang tabungan keduanya dikumpulkan untuk modal membuat usaha. Yakni makanan ringan dan sari buah bernama UD. Mawar Indah.
Berkat ketekunan mereka, usaha yang didirikannya tersebut bisa dengan pesat berkembang. Tidak hanya pasar lokal Pati saja, tetapi luar kota juga banyak yang memesan produk mereka. Perjalanan usaha tersebut, bisa dikatakan pernah meraih sukses pada tahun 1998. "Saat itu, kami mampu mempekerjakan 150 orang," ungkapnya ringan.
Bukan hanya makanan ringan, Muryati menyebutkan, bidang usaha yang ditekuni kala itu juga menyasar bidang peternakan dan pertanian. Perkembangan saat itu, kata dia, memang menyimpan keinginan untuk lebih berkembang dalam berbagai bidang usaha. Baik makanan ringan, pertanian maupun peternakan.
“Saat itu, kami terus mengembangkan diri, dari usaha satu kemudian ke usaha lainnya. Jadi bukan hanya makanan ringan saja,” kenangnya.
Namun, segala impian untuk semakin berkembang pupus setelah mereka diterpa cobaan. Tepatnya pada 2004, hasil usaha yang dikumpulkan dan diinvestasikan ke sebuah perusahaan swasta lenyap. Uang senilai Rp 1,2 miliar hilang. Tentu saja, kata Muryati, hal itu sangat memengaruhi kehidupan mereka yang semula bisa dikatakan lebih dari cukup.
“Itu pukulan besar bukan hanya dalam usaha tapi juga dalam hidup kami,” imbuhnya dengan nada rendah.
Dengan mata berkaca-kaca, Muryati mengaku, bahkan untuk mencukupi kehidupan sehari-hari, dia dan keluarganya terpaksa ngebon alias hutang di sebuah warung. Perubahan drastis tersebut, lanjutnya, sempat membuat dirinya dan suami rendah diri.
Namun, ibu dari Wahyu, Bintang Sekar, dan Surya tersebut mengaku, bahwa semangat harus kembali dimunculkan dengan segala upaya yang bisa dilakukan. Di antaranya dengan membuka warung makan hingga berjualan makanan ringan di berbagai obyek wisata.
“Kami terus berusaha untuk memulai kembali dari nol, dan itu memang luar biasa. Tapi kami tetap optimis dan terus berdoa,” timpalnya.
Perjalanan itu dirasakan Muryati dan keluarganya sekira enam tahun. Sebelum mereka mendapat kesempatan menjajaki kembali dunia wirausaha. Tepatnya pada tahun 2010, sang suami, Rusmani mendapat pinjaman Rp 300 juta dari temannya untuk modal usaha.
Tentu modal tersebut tidak disia-siakan. Rusmani mengatakan, belajar dari kesalahan dan berbekal semangat serta ketekungan, dirinya kemudian melirik limbah garmen sebagai bidikan mendirikan usaha. Munculnya semangat itu, bukan begitu saja tanpa rintangan. Ketika pengolahan limbah garmen menjadi berbagai barang rumah tangga itu mulai menemukan takarannya, kata Rusmani, dirinya kembali diterpa cobaan. Yakni kebakaran dengan kerugian mencapai Rp 500 juta.
“Baru satu tahun usaha saya itu berjalan, kami kena musibah kebakaran. Semuanya habis, tidak ada yang bisa diselamatkan,” ungkapnya.
Namun pria yang juga dipercaya sebagai ketua organisasi Komunitas Pangan Sehat (KPS) tersebut mengaku tidak patah arang. Pasca kebakaran, mesin pemotong limbah yang dimiliki sudah tidak bisa lagi digunakan.
Oleh sebab itu, Rusmani mengaku, dirinya harus memutar otak. Jernihnya pikiran akhirnya menunjukkan bahwa barang bekas masih bisa dimanfaatkan. Rusmani akhirnya kembali mendirikan usaha pengolahan limbah garmen. Dirinya menggunakan besi rosokan dan merangkai sendiri sebagai mesin pemotong limbah garmen.
“Untuk menekan biaya, akhirnya saya memanfaatkan besi dari rosokan. Saat itu, kami juga sampai menggadaikan sertifikan tanah milik orang tua saya. Kini bersyukur sudah bisa bangkit dan memperoleh kejayaan,” ungkapnya. (fn/FN/MK)