Posted on 15 Agu 2017
Di Dukuh Asem Kemis, Desa/Kecamatan Kayen terdapat pelaku usaha kerajinan ukir milik Sutikno. Jelang Lebaran, biasanya usahanya ramai, karena melakukan proses produksi. Namun saat hari-hari biasa seperti ini cenderung sepi. Bagaimana upayanya tetap bertahan.
PRODUKSI ukir yang digeluti Sutikno, warga Dukuh Asem Kemis, Desa/Kecamatan Kayen tampak sepi. Benar saja, pesanan pascalebaran diakuinya semakin menurun. Meski begitu, ia tetap memberikan pelayanan terbaik pada kliennya, lantaran bisnis tersebut selain momen juga karena kebutuhan dari masyarakat itu sendiri.
”Kami melayani khusus jasa ukir saja. Selama ini tempat kami selalu ramai pesanan, sudah satu minggu ini di tempat kami mulai sepi. Meski demikian, kami terus melayani konsumen dengan maksimal,” ungkapnya.
Ia menjelaskan, mempunyai dua karyawan. Sehingga, sewaktu-waktu tetap siap ketika ada pesanan. Ditambahkan, Misbahul Umam pekerja Sutikno, momen pas ramai memang pada puasa beberapa bulan lalu.
”Iya, saking banyaknya pesanan, kita harus kerja ekstra, karena harus selesai sebelum Lebaran,” jelasnya.
Lajutnya, pas sepi seperti ini, pihaknya bisa santai. Hal ini, sudah terjadi sepekan ini. Mungkin karena kondisi perekonomian tidak menentu. Padahal di daerah Asem Kemis, jasa ukir ini satu-satunya.
Pelanggan yang datang ke sini dari berbagai daerah, diantaranya dari Desa Trimulyo, Srikaton, Sumbersari, bahkan dari luar kecamatan. Mereka rata-rata mengukirkan kursi, meja, tempat tidur dan yang lainnya.
”Kami melayani sesuai dengan permintaan pelanggan supaya pelanggan tertarik untuk kembali ke sini. Banyak juga yang komplain dengan hasil kerja kami, itu tidak masalah bagi kami itu masukan dan bisa menjadi evaluasi untuk kedepanya,” terangnya. (fn/FN/MK)