Pengrajin Sepatu Mendadak Kebanjiran Order Setelah Beredarnya Surat Ini

Posted on 31 Jul 2018


Pengrajin Sepatu Mendadak Kebanjiran Order Setelah Beredarnya Surat Ini

Setelah sebelumnya sukses mendongkrak usaha kecil UMKM Batik Bakaran, dengan mewajibkan Aparatur  ASN untuk mamakai seragam batik mina tani, kini Pemkab kembali punya gagasan baru. Bupati kini menyebar edaran untuk mengenakan sepatu dan ikat pinggang produk lokal.

Kebijakan ini tentu saja sangat disambut baik oleh para pengrajin sepatu di Desa Suwaduk Kecamatan Wedarijaksa.

Hal itu terungkap saat Bupati Pati Haryanto dan Wakil Bupati Pati Saiful Arifin (Safin) didampingi Plt Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Ahmad Kurnia mendatangi pengrajin lokal sepatu dari bahan kulit di Desa Suwaduk Kecamatan Wedarijaksa, kemarin.

Mustofa dengan produk sepatunya yang bermerk Forist mengaku sempat kuwalahan dalam memenuhi pasar, setelah surat edaran bupati dibuat. Apalagi pasca mengisi stand pameran UMKM yang diadakan beberapa minggu yang lalu, pihaknya langsung kebanjiran order.

Nurhadi pemilik merk sepatu Burrici juga menyampaikan hal yang sama, bahkan produknya sudah mulai dipesan kabupaten tetangga misalnya Jepara dan Kudus.

Namun demikian keduanya mengaku masih mengalami beberapa kendala, diantaranya kekurangan modal, minimnya jumlah tenaga atau karyawan.

Menyikapi hal itu Bupati menyampaikan bahwa Pemkab sudah melakukan pelatihan, penganggaran dan regulasi. "Terlebih Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)  kami adalah UMKM, perikanan,  peternakan dan pemberdayaan, sehingga kami sangat mendukung penuh pelaku UMKM. Contohnya kita ada kebijakan pemakaian batik lokal Mina Tani lalu kini sepatu lokal juga sudah kita buatkan Perbub yang isinya, pegawai wajib menggunakan sepatu lokal, minimal dipakai pada hari kamis. Dan kami pun sudah membuatkan tempat promosinya juga di Plaza Pragolo Pati", terang Haryanto panjang lebar.

Sementara itu, saat ditanya komentarnya terkait dengan keluhan pengrajin sepatu, Safin menegaskan bahwa sebenarnya untuk tenaga kerja, sudah cukup di Pati. "Nanti kita bantu pemasaran yang ada di pasar pragolo dan kalau bisa dijual online juga agar produk lokal lebih dikenal",imbuhnya.

Safin juga berharap agar para pengrajin meningkatkan kualitas produk dan  jangan segan untuk belajar dari yang sudah bagus, contohnya di Cibaduyut. (fn1 /FN /MK)