Pengrajin Gerabah Tanah Liat yang Mulai Hilang

Posted on 30 Nov 2017


Pengrajin Gerabah Tanah Liat yang Mulai Hilang

Dulunya mayoritas warga Dukuh Brundang Desa Srikaton adalah pengrajin gerabah yang terbuat dari tanah liat, pengrajin gerabah ini mulai berkurang seiring berjalannya waktu dikarenakan banyak anak dari pengrajin yang merantau diluar jawa. “Sebagian besar pengrajin di desa ini yang masih tetap bertahan mereka yang berusia lanjut, sedangkan untuk anak-anak mereka sudah tidak mau meneruskan usaha orang tuanya padahal mereka bisa”, ungkap bapak Juli warga Dukuh Brundang.

Warga Dukuh Brundang sendiri menghasilkan kerajinan gerabah berupa wajan, ngaron, kendil, mendeng setangkep, harga yang dipatoh oleh pengrajin juga bervariasi kisaran Rp1.500 sampai Rp5.000 per bijinya. Untuk bahan baku berupa tanah liat dan pasir juga masih melimpah ruah didaerah ini dan masyarakat tidak perlu membeli, dalam pemasarannya pun warga tidak perlu pusing karena sudah ada pedagang gerabah yang pasti mengambil hasil kerajinan dari mereka.

“Padahal untuk pemasaran gerabah ini sangan mudah bahkan kemarin ada warga Pati Kota yang mengambil Mendeng setangkep dengan harga Rp4000/biji sebanyak 40 biji, padahal pembeli tersebut ingin mengambil banya tetapi terkendala persediaannya yang tidak ada. Sebenarnya kalau anak-anak kami mau meneruskan usaha ini hasilnya lumayan karena untuk bahan bakunya bisa diambil dengan geratis di desa ini” ungkap Jumini salah satu pengrajin gerabah. (fn/FN/MK)