Posted on 25 Nov 2017
Pengembangan BUMDes Desa Karangrowo, Kecamatan Jakenan masih berkutat pada pemberian modal. Lantaran, warga belum mampu membentuk dan mengelola usaha bersama yang bisa meningkatkan pendapatan asli desa.
Mayoritas warga merupakan petani. Sehingga lebih mementingkan modal untuk usaha pertaniannya.
Kepala Desa Karang Rowo, Abdul Suyono mengatakan, BUMDes di desa setempat sebenarnya sudah berjalan sejak 2015 lalu. Namun, keuntungan dari BUMDes belum bisa menyumbang penghasilan asli desa (PADes).
“Sebab, modal yang dulunya Rp 20 juta terus kami tambah. Masih diakumulasi untuk pinjaman modal kepada masyarakat. Bunga pinjaman yang dipatok juga terhitung rendah hanya 2% saja,” bebernya.
Pihaknya mengaku kesulitan membangun lini usaha baru seperti bank sampah dan pembelian barang rongsokan. Karena masyarakat hanya menghendaki sebatas simpan pinjam saja.
“Di samping itu, resiko pengelolaan sendiri cenderung lebih tinggi. Pernah juga kami tawarkan kepada masyarakat. Tetapi menurut mereka, pembuatan laporannya cenderung ribet. Sehingga, kami juga tidak bisa berbuat apa-apa dan tak jadi mengembangkan BUMDes,” paparnya. (fn/FN/MK)