Posted on 08 Agu 2022
Pati – Bupati Pati Haryanto secara simbolis serahkan beasiswa berprestasi kepada siswa jenjang Sekolah Dasar (SD) , Madrasah Ibtidaiyah (MI) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP), Madrasah Tsanawiyah (MTS).
Bupati Haryanto menyebut, program beasiswa berprestasi kurang mampu ini berjalan sejak dirinya menjabat hingga sampai sekarang. Hal itu dikatakan Haryanto di aula SMP Negeri 3 Pati, Senin siang. 08/08/2022.
Beasiswa ini diberikan kepada siswa berprestasi yang kurang mampu,dengan harapan memotivasi anak jangan sampai putus sekolah. Sekalipun sudah ada Bantuan Operasional Sekolah (BOS).
“Jadi ini langsung. Kenapa ini agak lama, karena ini ke virtual account masuk ke rekening masing-masing. Jadi ini perwakilan, kalau ditotal dikumpulke semua jumlahnya banyak.” Kata haryanto.
Total, jumlah penerima beasiswa berprestasi untuk jenjang SD dan MI negeri dan swasta sebanyak 1.382 siswa. Sedangkan untuk SMP dan MTs Negeri dan swasta sebanyak 820 siswa. Dengan besaran beasiswa antara lain untuk SD dan MI adalah Rp1 juta per siswa. Sedangkan SMP dan MTs adalah Rp1,5 juta. Sumber dana untuk mendukung kegiatan ini adalah dari APBD Kabupaten Pati yang tertuang dari DPA hibah BPKAD tahun 2022.
Sehingga, uang beasiswa yang jumlahnya hanya Rp1 juta dan Rp1,5 juta ini diharapkan dapat membantu dari bapak dan ibu yang putra putrinya kebetulan kurang beruntung. Sekalipun disekolahan-sekolahan sudah diberikan perlakuan khusus.
“Karena di sekolahan yang kurang mampu ini sudah ada subsidi silang. Dibantu. Jadi kalau diperhatikan orang banyak harus bener-bener sekolah yang tenanan, biar besok kalau keluar sekolah itu cita-citanya bisa tercapai” harapnya.
Bupati Haryanto berpesan kepada para siswa - siswi yang masih duduk di bangku sekolah, untuk tekun belajar dan menjaga pergaaulan – pergaulan yang negatif. Apalagi saat ini anak- anak telah memasuki dunia digital yang dapat mengakses semua media hanya dengan melalui ponsel pintar.
“Jadi harus benar-benar hati-hati dan dikawal. Memang kalau disekolah tugasnya bapak ibu guru, tapi kalau di rumah ya orang tua. Karena ini anak-anak biasanya ada yang langsung pulang ke rumah ada yang main dulu dan tergabung dengan pergaulan yang tidak jelas” pesanya.
Tentunya, imbuh Haryanto, orang tua mendidik adalah untuk menjadikan anak-anaknya ini nantinya menjadi orang yang berguna. Yang nantinya juga bisa mengangkat derajat dan menghidupi keluarganya.
“Saya pesan pada anak-anakku sekalian, kasihan orang tua. Tugasnya anak sekolah ya sekolah. Wayahe sekolah ya berangkat sekolah, wayahe pulang ya belajar dan membantu orang tua” pungkasnya