Posted on 06 Apr 2018
Bupati Pati Haryanto berencana untuk kembali mengusulkan normalisasi Sungai Juwana dan Pembuatan Bendung Karet. Pernyataan itu disampaikan Bupati untuk menanggapi desakan para pendemo yang menuntut dilakukannya normalisasi dan pembuatan bendung tersebut.
Aksi demo ratusan massa itu kemarin memenuhi jalan di depan gedung DPRD Pati. Perwakilan dari pada pendemo kemudian masuk ke dalam gedung DPRD untuk beraudiensi dengan Forkominda.
Massa pendemo didominasi oleh para petani yang peduli dengan keberadaan sungai juwana yang seringkali menjadi penyebab banjir di wilayah mereka. Mereka mendesak agar pemerintah mengalokasikan anggaran untuk 2019 mendatang.
Karena sungai Juwana merupakan kewenangan pusat, Bupati berencana untuk mengusulkan ke kementerian dan presiden agar normalisasi sungai Juwana segera diselesaikan secara tuntas tidak secara bertahap.
"Kalau tahun-tahun sebelumnya, tiap tahun 30 miliar tidak bisa menyelesaikan persoalan. Tapi dilakukan secara komprehensif, 1 tahun Rp 300 miliar justru bisa tuntas. Nah kalau tak kunjung rampung, petani juga takkan maksimal menikmati hasil panen", terang Haryanto.
Sementara itu, pemerintah pusat yang diwakili Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) berjanji untuk mengusulkan Renjanya. "Kami akan usulkan Rencana Kerja (Renja)nya", tutur Teguh yang mewakili BBWS.
Sementara itu di Pemerintah Kabupaten Pati, Bupati, Wakil Bupati, Sekda, dan ketua DPRD akan terus mengawal usulan Renja tersebut sampai ke Jakarta. "Kalau perlu para petani wilayah selatan biar tahu perkembangan ini", imbuh Haryanto.
Selama ini, menurut Bupati, kerugian akibat banjir sungai Juwana tidak bisa ditotal secara keseluruhan. "Kerugian cukup besar karena ada beberapa wilayah tidak bisa panen, antara lain untuk wilayah Kayen yaitu Talun dan sekitarnya, kemudian wilayah Sukolilo meliputi Kasihan, Baturejo, Wotan, dan Tanjungrejo. Lantas Gabus yang juga masih terkendala masalah dampak banjir sungai Juwana maupun pendakalan sungai juwana", terang Bupati.
"Oleh karena itu saya mengusulkan kepada pemerintah pusat untuk normalisasi sungai Juwana dan pembuatan bendung karet agar musim kemarau tidak hilang begitu saja tapi bisa dimanfaatkan oleh petani", pungkas Haryanto. (fn3 /FN /MK)