Posted on 31 Agu 2017
Keinginan Antonio Sis berwirausaha sangat kuat. Meski hanya lulusan Sekolah Menengah Atas (SMA), tidak membuatnya patah semangat. Dari hobi otak-atik barang elektronik, kini ia mampu membuka toko sendiri.
Mengenakan kaus warna hitam, seorang pria nampak fokus memperbaiki handphone (Hp). Di ruangan kecil yang penuh dengan berbagai barang elektronik itu, Antonio Sis memperbaiki berbagai macam alat elektronik. Mulai televisi, hp hingga komputer.
Dari berbagai jenis barang elektronik, di ruangan tersebut dipenuhi sejumlah jenis hp dari berbagai merk. Sedangkan barang elektronik lainnya, seperti Tv dan komputer hanya ada sedikit saja.
Ya, dari hobi otak-atik barang rosokan elektronik, Antonio Sis kini sukses buka usaha sendiri. Ia membuka toko barang elektronik sekaligus melayani jasa service. Dari usahanya itu, ia bisa memenuhi kebutuhan hidupnya secara mandiri.
Pria yang akrab disapa Antonio mengatakan, saat masih duduk di bangku SMA sering mencoba memperbaiki barang elektronik milik orang tuanya. Dengan berjalannya waktu, ia merasa tertantang menyelesaikan persoalan kerusakan barang elektronik.
“Awalnya ya dengan kira-kira saja. Karena saat SMA belum punya ilmunya. Kadang berhasil, kadang juga gagal,” katanya, kemarin.
Warga RT 4/RW I Desa Dadirejo, Margorejo itu mengaku, keinginan mendalami ilmu elektronik semakin tinggi. Akhirnya, ia membulatkan tekad untuk tidak melanjutkan sekolah. Namun, ia ikut membantu sejumlah teknisi memperbaiki barang elektronik.
“Dari sana, sedikit demi sedikit mengetahui bagaimana memperbaiki barang elektronik tertentu. Selain itu, juga semakin paham apa penyebab, dan cara memperbaiki barang elektronik pelanggan yang mengeluhkan barang elektroniknya tidak berfungsi normal,” bebernya yang lahir di Pati, 19 September 1998.
Dari kemampuannya, ia pernah pencoba membuat stasiun radio di rumahnya. Sayangnya, karena tidak berizin stasiun tersebut harus dihentikan. “Dulu kan pernah ramai-ramainya radio. Saya bersama sejumlah teman membuat stasiun sendiri. Sayang tidak berlangsung lama,” bebernya.
Selanjutnya, pada tahun 2000.an, perkembangan hp berjalan sangat cepat. Masyarakat semakin mengandalkan telepon genggam. Selain itu, produk yang ditawarkan juga sangat banyak. “Waktu itu, saya melihat itu sebagai peluang. Akhirnya, saya juga berlatih memperbaiki hp,” urainya.
Selang berjalannya waktu, perkembangan telekomunikasi semakin pesat. Itu menjadi ladang bisnisnya untuk membuka jasa service hp. “Sejak tidak melanjutkan kuliah, saya memang memiliki keinginan membuka usaha. Sejalan dengan itu, saya nekat membuka jasa service hp, karena fenomena telepon genggam sudah memasyarakat,” ucapnya.
Dari hari ke hari permintaan perbaikan hp kepadanya meningkat. Namun, seiring dengan semakin canggihnya teknologi hp, ia juga meningkatkan kapasitas untuk memperbaiki hp jenis terbaru. Berbagai cara dilakukan agar kemampuannya semakin baik.
“Saya terus rajin ikut seminar dan gathering bersama dengan teknisi-teknisi yang sudah malang melintang di dunia perbaikan hp. Selain itu, media internet juga digunakan untuk menambah ilmu,” ucapnya. (fn/FN/MK)