Posted on 17 Nov 2017
Pengurus persatuan tenis seluruh Indonesia (Pelti) Pati, berangkatkan 10 petenis binaan untuk mengikuti PraPorprov ke Ambarawa. Pelti setempat juga sempat menyoroti adanya jual beli atlet untuk kejuaraan tersebut yang di lakukan oleh wilayah lain.
Dengan pengiriman atlet binaan ini, Pelti Pati berharap seluruh wilayah di Jawa Tengah juga dapat mencontoh cara tersebut dalam setiap kejuaraan. Memang atlet putra daerah, bukannya atlet yang disewa untuk mendapatkan gelar juara. Para atlet sendiri di berangkatkan dari gedung DPRD Pati, kemarin.
Ketua Pelti Pati Joni Kurnianto mengatakan, pihaknya ingin menjunjung tinggi sportivitas untuk memajukan tenis lapangan di Pati. Hal ini ditunjukkan dengan mengirimkan petenis yang memang putra daerah. Serta, binaan dari Pelti Pati sendiri.
“Pelti Patijunjung tinggi sportifitas dengan mengirim atlet tenis asli pati, meskipun daerah lain membeli atlet unggulan dari daerah lain. Kami tetap optimis akan membawa pulang piala dari keringat putra daerah,” bebernya.
Menurutnya, menang atau kalah dalam suatu pertandinga adalah hal biasa. Pihaknya juga meminta kepada semua atlet yang ikut, mengikuti setiap pertandingan secara serius dan menunjukkan kemampuan yang maksimal.
Ketua PeltiPati, sempat menyinggung adanya jual-beli pemain di daerah lain untuk mewakili pertandingan di Pra Porprov Jawa Tengah. Pihaknya sempat protes, lantaran kegiatan tersebut adalah hal yang dapat merusak sebuah nilai pertandingan. Padahal, dalam setiap perhelatan olah raga di berbagai Cabor bertujuan untuk mendapatkan bibit atlet baru bukannya untuk mendapatkan gelar juara saja.
“Daerah lain takut berangkat karena ada jual-beli pemain. Akibatnya, atlet-atlet yang dibina malas karena tidak pernah dipakai. Ini kita akan buktikan bahwa Pati bisa tanpa harus beli pemain,” pungkasnya.
Petenis dari Pati akan berhadapan dengan pemain dari wilayah satu, yaitu Kota Semarang, Kabupaten Semarang, Salatiga, Kendal, Kudus, Jepara, Rembang dan Grobogan. Dua daerah teratas akan langsung lolos ke Solo.(po/PO/MK)