Pelatihan Pengolahan Tanaman Mangrove

Posted on 02 Des 2017


Pelatihan Pengolahan Tanaman Mangrove

Memaksimalkan potensi alam yang ada, dinas ketahanan pangan Kabupaten Pati mengadakan pelatihan pengolahan tanaman mangrove bagi 30 peserta di kediaman anggota DPRD Komisi B Ir. Sukarno, Desa Teluwuk Kecamatan Wedarijaksa, kemarin.

Kegiatan tersebut bertujuan agar tanaman mangrove yang telah ditanam beberapa tahun lalu bisa di manfaatkan secara maksimadan tidak hanya sebagai penahan abrasi bibir pantai saja. Setelah pelatihan ini juga diharapkan bisa meningkatkan perekonomian masyarakat dan menciptakan lapangan kerja baru.

Kepala dinas ketahanan pangan, Sujono mengatakan, pihaknya ingin masyarakat di pesisir pantai dari Kecamatan Dukuhseti hingga Batangan yang diundang pada kegiatan tersebut bisa memanfaatkan tanaman mangrove baik dari daun, buahnya atau yang lain.

“Dari pemaparan oleh narasumber, banyak produk yang memiliki nilai ekonomis dari tanaman mangrove itu sendiri seperti sirup, makanan ringan dan sebagainya,” bebernya.

Kedepan, katanya, Dinas Ketahanan Pangan ingin melihat kesiapan masing-masing desa yang akan menjadi desa percontohan. Diharapkan nantinya bisa menjadi desa mandiri pangan dengan mengolah, mengkonsumsi, menyediakan bahkan menjual. Harapannya, ada nilai tambah yang dihasilkan dari produk lokal itu sendiri baik dalam fariasi produk yang di hasilkan serta kedepannya meningkatkan pendapatan masyarakat.

“Sekaligus bisa memanfaatkan kelompok wanita yang ada di masing-masing desa untuk berinovasi dan berusaha untuk menciptakan suatu usaha yang nantinya dilaksanakan secara kelompok maupun mandiri,” jelasnya.

Sementara, Anggota DPRD Komisi B Kabupaten Pati, Ir. Sukarno menambahkan, sumber daya alam seperti mangrove yang ditanam sejak tahun 2000 silam perlu disyukuri. Dengan adanya pelatihan itu, diharapkan tanaman mangrove juga bisa dimanfaatkan lebih optimal lagi. Sehingga, upaya pemerintah kabupaten dan pemerintah desa dalam menggalakkan penanaman mangrove selama ini tidak sia-sia.

“Paling tidak nanti bisa meningkatkan nilai tambah tanaman mangrove itu sendiri,” tandasnya.

Kedepan, pemerintah akan terus memanfaatkan potensi dan sumber pangan masyarakat. Sehingga, muncul berbagai inovasi kreatif dari masyarakat.(fn/FN/MK)