Posted on 24 Feb 2022
Bupati Pati Haryanto menyebut bahwa kemajuan pembangunan di daerah, tidak hanya dipandang dari sudut pembangunan infrastruktur saja melainkan dilihat juga perlu ditinjau dari secara makro. Hal tersebut ia sampaikan dalam Forum Konsultasi Publik Rancangan Rencana Pembangunan Daerah (RPD) tahun 2023 - 2026 di Pendopo Kabupaten Pati, Kamis (24/2).
Acara tersebut selain dihadiri oleh Bupati Pati Haryanto, juga diikuti oleh Kapolres Pati, Dandim 0718/Pati, Plt Bappeda Pati Pujo Winarno, serta pimpinan dan anggota DPRD Pati. Namun ada pula yang mengikuti secara daring yakni dari unsur perangkat daerah, kecamatan, instansi vertikal, dan masyarakat.
"Secara makro ada pertumbuhan. Jadi meskipun kita terganggu dengan adanya pandemi Covid - 19 selama dua tahun ini, kita tidak kalah dengan daerah - daerah lain", ujar Bupati saat sambutan.
Ia pun menambahkan, meskipun pertumbuhan ekonomi sempat minus namun tidak terlalu jauh. Begitu pula dengan penurunan angka kemiskinan, yang semula 13% tahun 2019 turun menjadi sebesar 9,78%. Sejak adanya pandemi, naik menjadi 10,08% dan saat ini sedikit lebih turun di bawahnya.
"Namun apabila dilihat dari ranking yang ada, justru Kabupaten Pati ini mengalami kenaikan atau naik grade dibandingkan dengan sebelumnya. Jadi, ini menjadi pemikiran bersama bagaimana nantinya pertumbuhan ekonomi masih tetap berjalan, angka kemiskinan menurun, angka pengangguran terkurangi serta pembangunan manusia kita dapat terpenuhi", jelasnya.
Bupati juga menilai bahwa, Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Kabupaten Pati dari tahun - ke tahun semakin mengalami peningkatan. Dan tampaknya pandemi Covid - 19 tak mempengaruhi hal tersebut.
"Tentu hal ini bisa tercapai lantaran peran serta seluruh masyarakat. Sebab, visi misi dapat berjalan melalui OPD yang ada, bukan serta merta hanya dari saya saja. Jadi kita mencermati sedikit demi sedikit penggunaaan anggaran yang ada", tutur Haryanto.
Diakui pula oleh Bupati bahwa, di tahun 2022 ini ia menargetkan angka kemiskinan bisa mencapai 8,5% - 9%. Namun, karena dalam skala nasional terganggu karena pandemi, jadi hal tersebut tidak begitu masalah.
Begitu pula dengan angka pengangguran, meskipun sebelumnya hanya di angka 3,6%, sekarang naik menjadi 4% karena dampak pandemi. Namun demikian, imbuhnya, hal ini masih lebih baik dibanding daerah - daerah lain. (fn1 /FN /MK)