Posted on 02 Okt 2018
Bertempat di Masjid Baitur Rohman Desa Sirahan Kecamatan Cluwak Kabupaten Pati, kemarin digelar acara santunan untuk anak yatim piatu Yayasan Bhakti Utama. Para yatim piatu ini berjumlah kurang lebih 400 anak yang berasal dari kecamatan Cluwak, Gunungwungkal, Margoyoso dan Tayu.
Dalam kesempatan itu, Bupati Pati Haryanto berharap agar kegiatan santunan rutin seperti ini tidak hanya dilakukan si Desa Sirahan Cluwak saja, namun juga melingkupi seluruh kecamatan di kabupaten Pati. Pihaknya juga berpesan bahwa dengan sering melaksanakan kegiatan seperti ini, tidak akan mengurangi rezeki si pemberi.
"Saling bantu membantu dapat menciptakan hasil yang baik. Karena itu sangat berguna dan bermanfaat sekali. Meski nominal bantuan tidak seberapa, namun ini sangat berarti bagi anak yatim piatu karena dapat meringankan beban mereka", ungkapnya.
Pihaknya juga mengajak warga Pati untuk terus bersyukur, karena di Palu dan Donggala dirundung duka karena bencana, Pati masih berstatus aman. "Namun kita mesti selalu berhati - hati karena bencana seperti kekeringan, banjir, longsor, kebakaran dan lain - lain, itu sering datang tak terduga", pinta Bupati.
Hadir pula dalam kegiatan itu, Kapolres Pati AKBP Uri Nartanti Istiwidayati yang mendapat kesempatan untuk memberikan sambutan dan arahan. Ia menyampaikan bahwa selama 6 bulan 8 hari dirinya ditugaskan di Pati, Nurtanti mengaku sangat senang dapat bertemu dengan tokoh maupun guru - guru kehidupan, serta masyarakatnya yang luar biasa dan beretika.
"Bersyukur sekali dapat bertugas di tengah - tengah masyarakat Pati yang luar biasa, cerdas, beretika, santun dan kritis. Oleh karena itu, saya selalu berupaya untuk terus menjaga keamanan di kabupaten Pati ini", ungkapnya.
Ia bahkan menyebut kehadirannya di acara itu merupakan suatu anugrah tersendiri. Selain dapat memberi santunan, kegiatan tersebut juga ia manfaatkan sebagai ajang silaturrahim dirinya bersama seluruh elemen dan komponen jajaran kepolisian kabupaten Pati.
"Disini kami tidak bisa bekerja sendiri, kami juga butuh peran masyarakat sekitar. Yang menjadi andalan kami bukanlah senjata api, tongkat maupun pentungan, melainkan yakni akal untuk memikirkan strategi guna menciptakan iklim di Pati yang aman dan nyaman.
"Kami tajamkan hati nurani, mulut untuk berkomunikasi yang baik, kaki untuk melangkah dalam melayani masyarakat, telinga untuk mendengar apa yang menjadi masalah lalu memikirkan bagaimana menyelesaikannya", imbuhnya.
Jelang Pileg dan Pilpres mendatang, Kapolres menuturkan bahwa masyarakat dihadapkan pada beragam pilihan. "Namun pilihlah sesuai dengan hati nurani, mana yang terbaik untuk memimpin. Karena apapun makanannya, minumnya teh botol. Artinya, apapun pilihannya, Pancasila dan NKRI tetap di hati", tutur Nurtanti. (fn2 /FN /MK)