Nila Salin Khas Pati Bikin Penasaran Investor

Posted on 07 Nov 2018


Nila Salin Khas Pati Bikin Penasaran Investor

Sebagai tindak lanjut kegiatan Pati Business Forum yang diadakan di Hotel Safin Pati pada 6-7 November ini, sejumlah calom investor langsung melakukan kunjungan lapangan. Ada yang hari ini berkunjung ke kawasan sentra budidaya nila salin di Desa Jepat Lor Kecamatan Tayu lantaran penasaran dengan pemberitaan tentang nila salin khas Pati.

Sebagaimana pernah diberitakan sebelumnya, Direktur Jenderal Perikanan Budidaya Kementerian Kelautan dan Perikanan telah menobatkan Pati sebagai satu-satunya kawasan budidaya nila salin terbesar di Indonesia.

Komoditas nila salin merupakan jenis nila unggul yang sebelumnya telah melalui proses adaptasi dari semula salinitas 0 ppt (tawar) ke salinitas mencapai 20 ppt (payau). Ikan nila salin pertumbuhannya lebih cepat (3 bulan sudah panen). Harganya juga lebih baik dan cita rasa dagingnya lebih disukai konsumen. Secara ekonomi ikan nila salin sangat menjanjikan.

Hal itu juga karena konsumen saat ini mulai melirik ikan jenis ini sebagai menu lauk sehari hari. Meningkatnya preferensi masyarakat terhadap ikan ini karena dagingnya yang lezat, tekstur daging lebih baik dan daging lebih tebal. Widayat, salah satu calon investor mengaku tertarik untuk melihat secara langsung potensi usaha bidang perikanan tambak di Kabupaten Pati ini.

Ia mencoba mengkaji potensi keuntungan bisnis baik dari hulu sampai Hilir. "Yang mana dimulai dari proses penyedian benih ikan nila salin, masuk kolam budidaya, sampai pada hasil panennya. Jadi, nanti ada semacam integrasi. Mulai dari pemenuhan benih, pakan, budidaya, sampai produksinya,” ujar Widayat.

Sementara itu Wakil Bupati Saiful Arifin (Safin) yang turut menemani para calon investor melihat potensi budidaya ikan nila salin ini mengungkapkan, potensi sektor perikanan tambak di wilayahnya sangat besar.

"Ya jadi tinggal pilih teman-teman, mau di mana?  Berpartisipasi di pembenihan, pakan, atau budidaya nya?", tanya Safin. Wabup pun menambahkan, Pati memiliki garis pantai sepanjang 60 kilometer, namun tidak memiliki anugerah pantai pasir putih.

"Terlepas dari itu potensi yang dimiliki Pati cukup besar. Ada perikanan tambak, hingga tambak garam", tandasnya.

Selain berkunjung ke kawasan budidaya ikan nila salin, para calon investor ini juga diajak untuk melihat potensi-potensi lain di kawasan pesisir Kabupaten Pati. Seperti melihat kawasan usaha ikan pindang, melihat TPI Juwana, dan juga ke gudang garam di Desa Raci Kecamatan Batangan. (fn4 /FN /MK)