Posted on 27 Okt 2017
Hujan yang terjadi akhir-akhir ini membuat harga garam petani kembali meningkat. Harga garam yang semula anjlok di kisaran Rp800/kg hingga Rp850/kg. Sekarang meningkat menjadi Rp1.000/kg hingga Rp1.100/kg.
Menurut warga RT 03/RW II Desa Tluwuk, Kecamatan Wedarijaksa Jupri mengatakan, meski ada peningkatan harga garam saat ini namun produksi garam petani mengalami penurunan lantaran perubahan cuaca.
“Dengan panas yang kurang maksimal, produksi garam yang tadinya bisa menghasilkan 1 ton per 3 hari. Sekarang hanya berkisar 300 kg saja atau sekitar 75%,” bebernya.
Padahal petani garam belum memiliki persedian garam yang cukup di tempat penyimpanan. Petani memperkirakan, harga garam akan meningkat kembali. Sehingga, para petani enggan menjual ke pembeli dahulu. “Kami masih menunggu peningkatan harga yang tertinggi,” jelasnya.
Hal serupa juga diungkapkan oleh Sukawi, warga RT 08/RWI, Desa Tluwuk. Meski harga garam terus meningkat namun petani khawatir tak bisa produksi saat musim penghujan.
“Memang harga masih di kisaran tertinggi, tetapi kerugian pada awal tahun lalu akibat petani tidak bisa panen garam masih terasa. Apalagi sekarang petani sudah bersusah payah membuat lahan pembuatan garam tetapi malah diguyur hujan,” paparnya. (po/PO/MK)